Mohon tunggu...
Sapto Anggoro
Sapto Anggoro Mohon Tunggu... Lainnya - Pedagang

Semesta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjaga Kesadaran

22 November 2024   00:00 Diperbarui: 22 November 2024   03:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup ini sungguh berharga, hidup menjadi manusia. Manusia sungguh merasakan sukacita atas anugerah hidup ini. Sukacita ini merupakan buah kesadaran dari proses hidup yang dialaminya. Pengalaman hidup ini menjadi pelajaran bagi bertumbuhnya kesadaran dalam dirinya.  

Kesadaran merupakan buah dari proses menyelami dalam diri manusia sendiri, mengenali keberadaan dirinya, menerima dirinya sendiri apa adanya dan memahami sangkan paraning dumadi, dumadining sangkan paran. Kesadaran ini memberikan peneguhan bagi dirinya guna menjalankan hidup yang berkwalitas. 

Sang Sumber Hidup mengalirkan terus-menerus air kehidupan kepada manusia. Hidup ini menjadi bukti kasihNya yang telah diterima manusia. Atas kehendakNya manusia bisa memperoleh kesadaran dan melakukan kebaikan dalam hidupnya. Disini manusia diingatkan bahwa kebaikan berasal dari Sang Pencipta. Manusia bersyukur memiliki hidup yang menjadi kesempatan baginya guna melakukan kebaikan. 

Kurangnya kesadaran kita dapat mengganggu hubungan dengan Sumber Hidup kita. Kita sering melupakan asal-usul kita sehingga tidak mengenali diri kita dengan baik. Kita menjadi kurang menghargai diri kita sendiri. 

Lebih parah lagi kita menjadikan keinginan kita menjadi tolok ukur kebahagian hidup kita. Kita berjuang untuk memperoleh kepuasan hidup di dunia ini. Satu keinginan terpenuhi, muncul keinginan berikutnya demikian seterusnya. 

Agar kita tidak terbelenggu oleh keinginan berlebih, hidup tidak hanya dikendalikan oleh keinginan sesaat, maka diri kita perlu mereset lagi, menata ulang cara hidup sesuai dengan takaran diri kita masing-masing. Disini kita dapat melihat pentingnya pengenalan diri kita terus-menerus dan menemukan kesadaran hidup kembali.

Kesadaran hidup ini mengingatkan kita adalah mahluk ciptaan Sang Pemilik Kehidupan ini. Atas kehendakNya manusia diciptakan dan sudah selayaknyalah hidupnya berjalan selaras dengan kehendakNya. Kehadiran manusia di dunia ini merupakan wujud kasih Tuhan. Setiap manusia diberikan peran dan tugas di dunia ini. Bagaimana manusia dapat melakukan pekerjaan yang dipercayakanNya dengan baik ? 

Manusia dianugerahi kebebasan dalam hidupnya. Kebebasan ini yang mendasari hidup manusia. Kebebasan menjadi tempat kasih bertumbuh dalam diri manusia. Kasih itu sendiri membebaskan, melepaskan beban yang menghimpit hubungan manusia dengan Sang Pencipta. 

Kasih memberikan kita pemahaman hidup manusia senantiasa terhubung dengan Sang Pencipta. Kasih memperbaiki hubungan baik kembali dengan Sang Sumber Hidup. Kehadiran kita di dunia ini merupakan wujud kasih itu. Rasakanlah kehadiranNya saat ini, detik ini dalam diri kita.

Hidup kita ini senantiasa terhubung dengan Sang Pemilik Kehidupan ini. Kita diberikanNya waktu untuk bertumbuh dalam hidup ini. Waktu yang kita jalani ini sungguh berharga. Kita bertumbuh menjadi diri kita sendiri. Semakin kita mengenali diri kita sendiri, semakin kita mengenali Sang Pencipta kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun