Balita ibu suka sekali mengkonsumsi susu yang hangat? Hal tersebut tidak menjadi masalah. Asalkan ibu tidak menyeduh susu dengan air panas yang suhunya di atas 70 derajat celcius atau bahkan mencapai 100 derajat celcius.
Jadi, yang perlu ibu perhatikan hanya cara penyajiannya saja. Hasilnya boleh berupa susu hangat. Yang penting, cara penyajikannya tidak menggunakan air panas. Untuk lebih jelasnya, ibu bisa membaca dulu penjelasan lengkap berikut ini.
Kandungan Susu Rusak
Apakah ibu merasa si kecil kekurangan nutrisi padahal sudah ibu beri susu balita terbaik? Jika hal tersebut terjadi pada balita ibu, ada kemungkinan si kecil tidak mendapatkan nutrisi yang sudah ada di dalam susu. Bisa jadi kandungan di dalam susu balita rusak.
Rusaknya kandungan nutrisi di dalam susu bisa disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena masa kadaluarsa atau rusak ketika masih diproduksi. Hanya saja, yang paling sering terjadi adalah nutrisi di dalam susu balita rusak karena cara penyajian dengan langsung menuangkan air panas.
Ketika Susu diseduh dengan air dengan suhu hingga 100 derajat celcius, maka kandungannya akan rusak. Hal ini disebabkan susu balita itu terbuat dari sapi di mana suhu yang dibutuhkan hanya 70 derajat celcius saja. Suhu tersebut dibutuhkan untuk memisahkan antara nutrisi yang penting dengan bakteri.
Jadi, ibu tidak  boleh asal-asalan dalam menyajikan susu. Pastikan air yang ibu gunakan tidak panas sekali. Jika ibu menyeduh susu dengan menggunakan air yang suhunya mencapai 100 derajat celcius, maka tidak hanya bakteri saja yang hilang tapi juga beberapa nutrisi terutama protein.
Bukan berarti ibu harus menyajikan dengan air dingin. Yang perlu ibu ketahui adalah bagaimana cara agar kandungan nutrisi di dalam susu balita tidak hancur dan bakteri bisa dipisahkan.
Cara Menyajikan Susu Balita yang Benar
Tentu saja tidak menggunakan air panas tapi menggunakan air hangat. Itupun tidak dengan cara menuangkan air hangat ke dalam botol yang sudah ada susunya.
Caranya harus dibalik. Awalnya, ibu perlu memasukkan air panas ke dalam botol lalu campurkan dengan air dingin. Ibu bisa sentuh botol apakah air sudah hangat atau belum. Pastikan air tidak terlalu panas. Suhunya maksimal 70 derajat saja.
Setelah itu, baru ibu bisa memasukkan susu balita ke dalam botol. Aduh hingga rata dan susu siap untuk diberikan kepada si kecil. Memang cara ini membuat susu menggumpal atau susah untuk larut. Hanya saja, cara menyajikan susu yang benar ini akan membuat nutrisi yang ada di dalam susu tetap utuh sehingga bisa didapatkan oleh balita ibu.
Bukankah ibu ingin si kecil mendapatkan semua kebaikan dari susu balita? Jika itu yang ibu inginkan, ibu harus pastikan menerapkan cara penyajikan susu yang benar. Selain itu, ibu harus menyimpan susu balita dengan benar. Percuma jika ibu membelikan susu balita yang terbaik namun ibu menyimpan di tempat yang lembab. Karena tempat yang lembab akan memudahkan bakteri berkembang di dalam susu. Akibatnya, susu akan menjadi basi.
Tentu saja ibu tidak ingin balita ibu mengkonsumsi susu yang sudah basi, kan? Jadi susu balita yang basi itu tidak hanya disebabkan sudah lewat masa kadaluarsanya tapi juga karena penyimpanan yang tidak tepat. Pastikan susu balita ibu simpan di tempat yang tidak lembab di dalam wadah yang tertutup rapat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H