Mohon tunggu...
Retha Purnama
Retha Purnama Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i'm a funniest people

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perkembangan Anak Usia 3 Tahun di Tengah Keluarga yang Suka Membentak

14 Juni 2016   16:39 Diperbarui: 14 Juni 2016   16:46 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah banyak orang yang bilang membentak anak kecil itu tidak diperbolehkan. Tapi, tahukah ibu kenapa?

Sayangnya, meskipun sudah banyak artikel ditulis dan nasehat dari orang biasa hingga psikolog anak, masih saja banyak orang tua yang sering membentak anak mereka. Alasannya sama. Mereka tidak kuasa menahan emosi ketika anak melakukan kesalahan seperti membuat rumah menjadi kotor, memecahkan barang berharga, dan lain sebagainya.

Apakah ibu juga masih sering membentak si kecil? Mungkin nasehat saja tidak cukup. Setelah ibu tahu akan ada masalah serius dengan perkembangan anak usia 3 tahun, mungkin mulai sekarang ibu tidak akan lagi membentak si kecil.

Anak Kehilangan Kepercayaan Diri

Efek yang satu ini mungkin tidak akan ibu lihat sekarang. Namun, seiring dengan tumbuh kembangnya, ia akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri jika ibu sering membentaknya.

Ini bukan isapan jempol belaka. Sudah banyak sekali penelitian yang telah membuktikan bawasannya anak akan cenderung tidak percaya diri dan takut untuk melakukan hal baru jika di masa kecilnya ia sering dibentak oleh orang tuanya.

Apa jadinya jika anak ibu kehilangan kepercayaan dirinya? Tentu saja ia tidak bisa kreatif dan ia sulit untuk berkembang. Tentu saja ibu tidak ingin hal ini terjadi kepada anak ibu, bukan? Sebab itulah sebaiknya ibu menerapkan cara mendidik anak yang tepat untuk tumbuh kembang anak usia 3 tahun.

Anak Susah Diatur

Apa alasan ibu membentak si kecil? Kebanyakan orang tua akhirnya membentak anak mereka agar anak tersebut bisa diatur. Sayangnya, yang terjadi sebaliknya.

Mungkin untuk sementara anak ibu akan diam. Ia takut dan akhirnya mau mendengarkan apa yang ibu katakan. Hanya saja ketika ia sudah dewasa nanti, ia akan menjadi anak yang susah diatur. Ia sudah terbiasa dibentak maka ia semakin tidak takut jika ibu membentaknya.

Jadi, membentak bukan menjadi cara yang tepat jika bertujuan agar anak mau mendengar apa kata ibu dan mau menurut dengan ibu. Cara yang paling tepat adalah memberikan kasih sayang. Biasakan si kecil mau berkomunikasi dengan ibu. Ibu harus menjadi pendengar yang baik. Dengan cara tersebut, anak juga akan meniru ibu, menjadi pendengar yang baik. Setiap kali ibu memberi nasehat, maka si kecil akan mendengarkan.

Sekarang ibu tinggal pilih mana, membentak atau sering mengajak komunikasi?

Meniru

Ada anak yang sangat baik sekali ketika di dalam rumah. Hanya saja, ketika ia berada di lua rumah, ia menjadi anak yang nakal dan ditakuti oleh anak-anak lain.

Biasanya hal ini dipengaruhi oleh perkembangan psikologi saat usia balita 3 tahun. Karena orang tuanya sering membentak, maka ia cenderung menjadi anak yang pendiam dan penurut di dalam rumah. Karena ia takut dengan orang tuanya.

Hanya saja, ketika di luar rumah, ia menirukan apa yang sering dilakukan oleh orang tua, membentak dan berbuat nakal kepada temannya. Ini seolah menjadi pelampiasan terhadap yang sudah ia alami selama di rumah.

Jadi, masih ingin membentak si kecil saat ia berbuat salah? Ada cara lain agar si kecil tidak lagi mengulangi kesalahan tersebut, tentu saja buka dengan cara kekerasan verbal maupun kekerasan fisik.

Untuk kebaikan tumbuh kembang anak 3 tahun, sebaiknya ibu tidak lagi membentak sang buah hati. Ibu perlu belajar lebih banyak tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik.

Referensi: http://www.friso.co.id/artikel/bagaimana-menghadapi-balita-yang-suka-berteriak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun