Potensi gelombang tinggi berkisar antara 2,5 - 3 meter masih akan terjadi di wilayah perairan Kotabaru. Kondisi tersebut dipastikan bukan pengaruh dari bencana gempa bumi, yang mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Tengah.
Rimelda - Prakirawan dari Stasiun Meteorologi Kelas 2 Syamsuddin Noor mengatakan, gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Kotabaru dipengaruhi oleh fenomena cuaca yang sedang berlangsung di wilayah barat Kalimantan Barat dan di wilayah Kalimantan bagian Utara. Sehingga berpotensi terjadi gelombang tinggi di wilayah laut Jawa bagian Timur dan perairan Kotabaru. "potensi gelombang tinggi bukan merupakan pengaruh gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, melainkan hanya pengaruh cuaca" ucap Melda. Sedangkan di wilayah Jawa bagian Selatan, potensi gelombang tinggi berkisar antara 5 sampai 6 meter. Potensi gelombang tinggi yang terjadi di perairan Kotabaru cukup berbahaya bagi kapal nelayan dan Ferry penyeberangan, yang beroperasi di wilayah tersebut. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Kotabaru agar tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang berawan dan kabut asap yang terjadi pada pagi hari akibat Kebakaran Hutan dan Lahan - Karhutla.
Sekedar diketahui, gelombang di wilayah peraian Kotabaru saat gempa bumi dan tsunami melanda di beberapa daerah di Sulawesi Tengah setinggi 2,5 meter. Namun kejadian tersebut cukup terasa di wilayah Kotabaru, hingga menimbulkan kepanikan masyarakat setempat. (Ju)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H