Kota Banjarmasin dan sekitarnya akan kembali dilintasi gerhana bulan total pada 28 Juli 2018, sekitar pukul 3 lewat 30 menit dini hari. Â Fenomena alam kali ini dinilai cukup istimewa, karena merupakan fase gerhana bulan terpanjang selama abad ini, yakni berlangsung sekitar 4 jam.Â
Dijelaskan Akhmad Syaikhu -- Dosen Ilmu Falak UIN Antasari Banjarmasin, fase gerhana bulan terpanjang yang terjadi pada sabtu dini hari mendatang dianggap istimewa, karena baru akan kembali terjadi dalam 100 tahun kedepan.Â
Dimana untuk fase gerhana bulan penumbranya saja, atau peristiwa ketika bulan masuk ke bayang -- bayang penumbra bumi akan memakan waktu hampir 2 jam. Kemudian memasuki fase gerhana bulan total, yang diperkirakan terjadi selama 2 jam lewat 24 menit.Â
Sementara itu, puncak gerhana bulan total diprediksi akan terjadi pukul 4 lewat 21 menit dini hari, dan berakhir pada pukul 5 lewat 13 menit. Selain seluruh wilayah Indonesia, fenomena alam kali ini juga dapat dilihat dibeberapa benua lainnya, yakni wilayah Asia, Afrika, Eropa, Australia dan Amerika bagian Selatan.
Sebelumnya, gerhana bulan total juga pernah melintas di wilayah Banjarmasin pada Januari lalu, namun hanya berlangsung sekitar 2 jam. Observasi juga akan kembali dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Syariah -- UIN Antasari Banjarmasin, di Siring Patung Bekantan.(Ju)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H