Mohon tunggu...
Smartfm Banjarmasin
Smartfm Banjarmasin Mohon Tunggu... Jurnalis - A Part Of Magentic Network, Kompas Gramedia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

101.1 FM -The Spirit of Indonesia Check these out : Facebook : Smartfm Banjarmasin Twitter : @SmartFM_Bjm Instagram : Smartfm Banjarmasin Youtube : Smartfm Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wabah Masih Berlangsung, Pembayaran Pajak Kendaraan di HSS Turun Drastis

2 Mei 2020   14:03 Diperbarui: 2 Mei 2020   13:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil dokumentasi pribadi

Smartfm Banjarmasin

Banjarmasin - Memasuki bulan kedua pandemi CoVID-19, DPRD Kalimantan Selatan menemukan adanya penurunan pendapatan daerah dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) hingga 50 persen di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Hal itu terungkap saat monitoring beberapa waktu lalu ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tapin.

Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, menuturkan jika pihaknya menemukan adanya penurunan yang sangat signifikan dari sektor tersebut.

Padahal selama ini Pajak Kendaraan Bermotor menjadi salah satu penyumbang besar pendapatan daerah.

Kondisi ini diakuinya tidak dapat disalahkan ke salah satu pihak saja, mengingat terjadi hampir di seluruh daerah.

Apalagi pandemi Corona masih berlangsung dan tentunya merubah prioritas masyarakat yang juga harus bertahan dalam situasi seperti sekarang.

Kendati demikian, Komisi II juga menemukan kondisi yang berbeda dari monitoring di Kabupaten Tapin.

"Di Kabupaten Tapin yang bersebelahan justru sebaliknya, masih aman. Penurunan masih di bawah 1 persen," tuturnya.

Ia belum dapat memastikan penyebab perbedaan penurunan tersebut karena situasi yang cenderung dinamis.

"Kita optimis CoVID-19 ini bisa selesai 1 hingga 2 bulan ke depan, tetapi tentunya dampaknya ini yang perlu kita cermati," tambahnya lagi.

Politikus PDI Perjuangan ini menilai adanya korelasi antara pandemi yang terjadi sekarang dengan daya beli masyarakat atau kemampuannya membayar sejumlah kewajiban. Termasuk kewajiban untuk membayar pajak kendaraan.

Bahkan untuk pembelian kendaraan baru di dealer juga ada kecenderungan turun drastis karena adanya upaya masyarakat untuk mengalihkan uangnya guna bertahan hidup.

Saat ini diakui Imam, prioritas masyarakat adalah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena tidak dapat memastikan kapan wabah Corona akan berakhir.

Ditambah lagi dengan terpuruknya sektor ekonomi yang berimbas pada banyaknya karyawan yang dirumahkan tanpa upah atau bahkan di-PHK oleh perusahaannya. (Eva)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun