Mohon tunggu...
mardianto mgl
mardianto mgl Mohon Tunggu... mahasiswa -

sedikit ilmu yang dibagi lebih baik daripada banyak ilmu yang disimpan sendiri,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Singkat Cerita Akhir 2015

31 Desember 2015   00:16 Diperbarui: 31 Desember 2015   02:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2015 akan segera berakhir, tentunya banyak momen indah yang tidak bisa dilupakan pada tahun ini. Kenangan bersama keluarga, sahabat, teman, dan semua orang yang ada di sekitar kita yang membekas di dalam benak kita. Tahun ini merupakan salah satu tahun yang sangat mengesankan bagiku. Di tahun ini juga aku melepas masa Sekolah ku, berpisah dengan teman teman SMA selama 3 tahun berjuang bersama untuk menyelesaikan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Banyak momen yang terjadi dan itu sangat berkesan karena merupakan akhir kebersamaan kami. Kami harus saling berpisah demi meraih cita cita masing masing. Namun ku yakin ini bukanlah perpishan yang abadi.

Di akhir pendidikan SMA, kekompakan teman sekelas semakin terasa, rasa peduli semakin bersama, karena kita saling merasakan bahwa kebersamaan akan segera berakhir. Banyak kegiatan kegiatan yang dilakukan dan sulit untuk dilupakan mulai dari belajar kelompok bersama, acara pensi, dan pertunjukan kesenian daerah, tentu saja yang paling akhir adalah acara wisuda purna siswa angkatan 36 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Acara wisuda merupakan acara terakhir yang bisa dilakukan secara bersama sama seangkatan, karena setelah itu kita sibuk dengan urusan masing masing. Acara wisuda berlangsung cukup khidmat dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Selanjutnya dilakukan serangkaian acara yang cukup membuat setiap orang yang ikut semakin terbawa suasana. Namun momen yang paling berkesan adalah ketika aku disuruh naik ke atas panggung, naik bersama bapak ku dan berhasil membuat bangganya. Rasanya sangat luar bisasa, bisa membuat orang tua naik ke  atas panggung dilihat oleh semua siswa dan orang tua masing masing. It’s unforgetable moment!!!

Minggu demi minggu berlalu, dan sekaranng disibukkan dengan persiapan ujian masuk perguruan tinggi. Jujur saja ada rasa malas yang luar biasa ketika memulai kembali belajar, latihan dengan soal soal lagi. Singkat cerita aku sudah melewati test SBMPTN, dan aku diterima di salah satu perguruan tinggi. Namun, aku tidak jadi mengambilnya dan Cuma nganggur di rumah saja. Hari hari ku lewati Cuma dengan maen dan nongkrong sama teman teman saja. Ada rasa jenuh tapi sudahlah jalani saja. Kemudian aku diajak sama kakak ku ikut kerja. Ya, walaupun Cuma sebentar aja nggak nyampe sebulanan. Aku ikut kerja cuma kadang kadang kalau mau karena kebetulan tempat kerjaan itu punya kakak ku.

Menjelang perayaan 17 Agustus, aku dan teman teman ku berinisiatif untuk ikut aktif sebagai panitia 17an, karena beberapa tahun ini remaja tidak ada yang aktif dan tidak ada organisasi remaja. Dan ketika ikut sebagai panitia dan kebetulan saya ditunjuk sebagai panitia remaja, teman saya perempuan memberitahu kepada saya bahwa STAN membuka penerimaan mahasiswa baru. Kemudian aku ngomong ke kakak ku dan menyarankan aku untuk daftar. Setelah daftar aku mulai mengumpulkan berkas berkas yang dibutuhkan dan tidak lupa juga mengurusi acara 17an. Setelah verifikasi berkas ku mulai sedikit belajar dan disertai dengan doa, minta doa dari orang tua juga teman teman. Akhir bulan Agustus aku test tertulis, lumyan susah soal ujiannya namun tentang hasil yang diperoleh aku serahkan pada Yang Kuasa. Siapa tau ini rejeki bagiku.

["17 agustus"]

[dokumen pribadi]

Sambil menunggu pengumuman aku masih tetap aktif untuk program pembentukan organisasi remaja. Kemudian saat diadakan acara pembubaran panitia 17an, diadakan juga kumpulan untuk mendirikan sebuah organisasi remaja di kampung. Dengan bimbingan para sesepuh kampung kemudian aku terpilih sebagai ketuanya. Rasanya belum siap, tapi mau gimana lagi, ini adalah keputusan atas dasar votting.

Diterima di PKN STAN

Alhamdulillah aku diterima. Syukur kepada Allah SWT kemudian orang tua. Dan kemudian ternyata aku ditempatkan di Pontianak. Sempat syok, tapi tetap aku yakin untuk ngejalaninnya. Setelah melengkapi berkas berkas yang dibutuhkan, masih teringat aku yaitu pada tanggal 25 September aku pergi ke Pontianak. Momen mengharukan adalah saat di bendara saat detik detik keberangkatan. Walaupun aku merasa bahwa akan ada air mata yang keluar dari mataku, namun aku tahan, walaupun membuat hati terasa sangat berat. Tapi yasudahlah, mungkin ini memang yang harus aku lakukan. Aku harus berpisah dengan keluarga untuk sementara, dan aku di sini, di Pontianak akan membuat mereka bangga. Senyum di bibir orang tua akan menjadi obat saat merasa sendiri dan akan menjadi imbalan suatu saat nanti.

Love you n miss  you

Keterangan gambar: "teman sekelas SMA" | Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun