Mohon tunggu...
Humaniora

Sila Keadilan yang Belum Terealisasikan

21 April 2017   08:34 Diperbarui: 21 April 2017   17:00 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu akses transportasi dan moda transportasi yang digunakan pun sangat terbatas di daerah-daerah tersebut sehingga berakibat aksesibilitas masyarakat akan terbatas pula. Kita bisa mengambil contoh di wilayah Indonesia bagian timur, lebih tepatnya di kota Sentani Provinsi Papua. Kekayaan dan keindahan alam yang masih sangat sering ditemui disana tidak dapat berimbas banyak pada laju pertumbuhan ekonomi penduduk di Papua, karena kurangnya keterampilan untuk mengelola maupun mengembangkannya menjadi berbagai destinasi wisata maupun lapangan kerja baru yang nantinya dapat mendongkrak perekonomiannya, mereka hanya menjaga tanpa mengerti harus dikembangkan seperti apa spot-spot yang potensial tersebut agar dapat menghasilkan keuntungan yang lebih. Hal ini harusnya menjadi perhatian pemerintah bagaimana caranya agar masyarakat harus dibekali dengan keterampilan dan mutu mereka juga harus diperbaiki. Salah satu caranya adalah membangun pusat-pusat pendidikan (sekolah, universitas, dan sebagainya) yang setara dengan kota-kota yang lebih maju dari Papua, sehingga dengan keterampilan yang mereka miliki nantinya masyarakat terutama masyarakat asli Papua dapat bersaing dengan masyarakat dari luar Papua, baik dalam hal pemanfaatan lapangan pekerjaan maupun penciptaan lapangan pekerjaan. 

Di sisi lain yang juga harus menjadi perhatian pemerintah adalah dari sisi akses transportasi dan kuota moda transportasi yang memadai, sebagai penunjang kemudahan aksesibilitas masyarakatnya. Tidak jarang masyarakat disana harus menempuh jarak yang cukup jauh hanya untuk keperluan belanja, sekolah, maupun bekerja. Oleh karena itu masalah yang paling mencolok dan harus sesegera mungkin diselesaikan oleh masyarakat bila tidak ingin terjadi kesenjangan diantara kota-kota besar dengan daerah terpencil sperti di Provinsi Papua contohnya adalah masalah ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang memadai, juga perbaikan mutu masyarakatnya yang harus lebih digiatkan lagi karena tidak lain yang memakai sekaligus mengelola infrastruktur tersebut adalah SDM yang ada di dalamnya, bila mutu dari SDM nya masih terbilang rendah maka infrastruktur yang telah disediakan oleh pemerintah tidak akan bisa dimanfaatkan dengan optimal.

Pemerataan keadilan merupakan sebuah hal yang sangat penting diperhatikan, apalagi di negara Indonesia yang sudah sangat jelas diketahui bahwa tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bangsa ini, yang juga diabadikan dalam dasar negara yang disebut Pancasila. Keadilan yang dimaksud bukan hanya diperuntukkan kalangan tertentu, akan tetapi untuk seluruh rakyat dinegara ini. Dari sejumlah data dan penulisan yang ada diatas bisa sangat jela dilihat bahwa pemerataan keadilan yang menjadi cita-cita negara ini masih jauh dari kata berhasil. 

Terbukti dari data dan permasalahan diatas mencerminkan bahwa keadilan dalam bidang perekonomian maupun infrastruktur belum bisa tercapai karena secara jelas aspek-aspek perekonomian dan infrastruktur masih saja berkonsentrasi didaerah atau kota yang maju, akan tetapi belum secara maksimal memperhatikan daerah-daerah pelosok dan daerah perbatasan yanng juh dari pusat kota. Oleh karena itu kami sebagai penulis memiliki sebuah solusi atau saran yang nantinya mungkin bisa diambil oleh pemerintah yang merupakan pemegang kekuasaan yang dapat menjalankan pemerataan keadilan yang merata, diantaranya adalah: 1. Penyaluran dana dari pusat sebaiknya dijumlahkan secara baik dan sesuai kebutuhan, misalnya dana untuk daerah perbatasan yang tertinggal lebih besar daripada dana untuk daerah yang sudah maju bukan sebaliknya, 2. 

Pembangunan ekonomi maupun infrastruktur dijalankan secara sama dan merata bukan hanya ditempat-tempat tertentu saja, 3. Survey ke lapangan secara berkala dari pemerintah pusat kedaerah perbatasan dan pelosok sangat perlu dilakukan agar pemerintah mengetahui secara langsung kondisi yang ada, 4. Kejujuran dari pemerintah yang bersih dan anti KKN sangat diperlukan agar dana yang dibuat untuk pembangunan daerah tertinggal tidak dimakan oleh agen-agen tertentu. Itulah sedikit solusi yang dapat kami berikan sebagai penulis untuk kebaikan dan kemajuan bangsa ini, serta tercapainya tujuan awal negara yaitu suatu keadilan yang benar-benar merata untuk seluruh rakyat Indonesia.

Inti dari penulisan essay ini sebenarnya adalah keresahan yang ada dalam warga negara Indonesia yang sejatinya benar-benar menginginkan sebuah keadilan dari segala aspek yang ada di negara ini. Sebuah keadilan tidak bisa dilakukan secara instan dan cepat akan tetapi memperlukan sebuah proses, namun dalam hal proses tersebut kami sangat mengharapkan kerja pemerintah yang benar nyata karena berbagai masalah dan konflik yang ada sebenarnya hanya karena belum tercapainya keadilan yang merata, oleh karena itu kesadaran dari pemerintah untuk memperhatikan dan melakukan perubahan baik di kota yang sudah maju maupun daerah perbatasan sangat diperlukan.

 Tetapi juga kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan pemerintah, karena sebagai warga negara yang baik kita juga wajib untuk mempunyai kesadaran bahwa segala pembangunan dan pemerataan keadilan tidak akan bisa tercapai kalau tidak dilakukan dengan rakyat yang ada. Maka dari itu menjalankan pemerataan keadilan secara bersama sangat penting untuk dilakukan agar sebuah tujuan awal yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam sila ke lima Pancasila benar-benar dapat terealisasikan dengan baik dan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun