Mohon tunggu...
Sondang malau
Sondang malau Mohon Tunggu... guru -

Guru di salah satu SMP di Kabupaten Padang Lawas, SUMUT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sisi Negatif Facebook

29 April 2015   06:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Facebook pada awalnya diciptakan untuk membangun, memperkuat dan mempererat hubungan komunikasi antar manusia. Misalnya menemukan kembali teman-teman kita semasa kecil padahal sudah puluhan tahun tidak pernah mendapatkan kabar. Berkomunikasi kembali dan bernostalgia tentang masa lalu. Itu tidak dapat disangkal lagi. Seperti menemukan kembali barang berharga yang sudah lama hilang. Pasti bahagianya bukan main. Apalagi bertemu kembali mantan pacar yang dulu tiba-tiba menghilang.

Akan tetapi belakangan facebook juga ternyata dengan sengaja disalahgunakan untuk hal-hal negatif seperti penipuan, pelacuran, perselingkuhan, dan dasar dari tindakan kriminal lainnya seperti penculikan dan pemerkosaan.

Korban tentu saja biasanya anak-anak sekolah sebab mereka belum memiliki emosi dan pertahanan diri yang baik. Masih mudah terpengaruh dan belum bisa membedakan yang mana tipuan dan rayuan gombal. Seperti berita yang saya baca di media online, ada seorang kakek yang berhasil merayu anak gadis umur belasan tahun. Si anak gadis percaya saja pada si kakek itu yang pada awalnya mengaku masih sebayanya. Mungkin karna sudah tiap hari dirayu membuat si anak gadis jatuh cinta. Pada akhirnya mereka bertemu dan si gadis tentu saja dapat melihat wajah si kakek yang sebenarnya tapi di luar dugaan mengapa akhirnya si gadis mau saja digauli oleh si kakek renta itu.

Kasus lain juga banyak terjadi yang diawali dengan perkenalan di Facebook dan rata-rata korbannya adalah anak-anak di bawah umur. Mereka belum tahu dan masih rentan terhadap penipuan seperti itu sementara tidak ada pengawasan dari orang tua mereka.

Kasus perselingkuhan juga marak terjadi di facebook, seperti yang saya baca di berita online juga bahwa ada orang yang melakukan nikah siri online. Pernikahan jenis baru, kalau prosesnya saya kurang tahu bagaimana. Ada juga kasus lain, si istri akhirnya tahu bahwa suaminya menikah lagi dengan menelusuri Facebook sang suami dan menemukan foto tautan di facebook suaminya yang menununjukkan suaminya sedang bersanding dengan wanita lain di pelaminan.

Masih banyak kasus-kasus lain yang belum saya sebutkan disini. Yang intinya mengingatkan kita semua supaya lebih berhati-hati lagi menggunakan Facebook karena betapa banyak sisi negatifnya. Ajarilah anak-anak anda menggunakan facebook dengan benar dan pantau apa saja kegiatan mereka sehari-hari supaya nantinya tidak terjebak oleh penipu-penipu berwajah malaikat di facebook.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun