Mohon tunggu...
Slutria
Slutria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengertian, Penularan, dan Pencegahan HIV AIDS

8 September 2024   07:28 Diperbarui: 8 September 2024   07:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel CD4, yang penting untuk melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), tahap akhir dari infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh rusak parah sehingga tubuh sangat rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

HIV dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari orang yang hidup dengan HIV, termasuk darah, susu ibu, air mani, dan cairan vagina. HIV juga dapat ditularkan ke anak selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi HIV melalui kontak sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi barang pribadi, makanan atau air.

Orang yang hidup dengan HIV dan menggunakan ART (antiretroviral therapy) dan memiliki virus yang tidak terdeteksi tidak akan menularkan HIV ke pasangan seksualnya. Oleh karena itu, akses awal ke ART dan dukungan untuk tetap menjalani pengobatan sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan orang yang hidup dengan HIV tetapi juga untuk mencegah penularan HIV.

Ada beberapa cara efektif untuk mencegah penularan HIV, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu menggunakan kondom saat berhubungan seksual berisiko, hal ini dapat mencegah penularan HIV dan infeksi menular seksual lainnya. Selain itu sirkumsisi atau sunat bagi laki-laki juga telah terbukti dapat mengurangi risiko penularan HIV dalam hubungan heteroseksual.

Hal yang tidak kalah pentingnya yaitu melakukan tes HIV secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi. Deteksi dini dapat membantu memulai pengobatan antiretroviral (ARV) yang dapat menekan jumlah virus dalam tubuh sehingga memperpanjang harapan hidup dan mencegah penularan ke orang lain. Jika kita memiliki pemahaman yang benar dan dan mengetahui tindakan pencegahan yang tepat, HIV dapat dikelola dan penyebarannya dapat diminimalkan.

Referensi:

WHO. 2024. HIV and AIDS. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids [online]. (diakses tanggal 8 September 2024).
Yayasan KNCV Indonesia. 2023. Pencegahan, Pemeriksaan, dan Pengobatan HIV Untuk Kesehatan Optimal. https://ayosehat.kemkes.go.id/pencegahan-pemeriksaan-dan-pengobatan-hiv-untuk-kesehatan-optimal [online]. (diakses tanggal 8 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun