Mohon tunggu...
salsabila c.s.
salsabila c.s. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Negeri Kudus

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Bukan Ajang Perang Gender, Tapi Kolaborasi

9 Desember 2024   14:23 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kesetaraan Gender di Sekolah (sumber : pixabay)

Walaupun bisa akrab sama cowok jangan lupa kalau cewek masih sering banget dibekap sama aturan-aturan yang nggak adil, jadi peluang buat maju jadi terbatas. Sekarang emang udah banyak yang ngerti pentingnya kesetaraan gender di pendidikan tapi nggak bisa dipungkiri sih, diskriminasi tuh masih aja eksis di beberapa lapisan masyarakat. Terutama di keluarga yang ekonominya pas-pasan, masih ada aja yang mikir, "Ngapain sih cewek sekolah tinggi-tinggi? Mending langsung nikah, kerja jadi ART, buruh pabrik, atau cari kerjaan lain yang nggak perlu ijazah tinggi." Beda banget sama cowok, yang sering banget dapet perlakuan spesial. Entah itu soal pendidikan atau kesempatan hidup, cowok tuh kayak punya jalan tol aja gitu. Sementara cewek? Banyak yang malah dianggap cuma pelengkap. Terus, bias gender juga nggak cuma di rumah aja tapi juga di dunia pembelajaran. Misalnya buku-buku pelajaran tuh sering banget ngasih contoh yang stereotip, kayak gambar pilot yang hampir selalu digambarin sebagai cowok. Padahal, siapa bilang sih jadi pilot cuma bisa cowok doang? Alasannya karena katanya profesi ini butuh kecakapan dan tenaga ekstra, yang katanya cuma cowok yang punya.

Kesetaraan gender disekolah itu penting banget, guys. Ini bukan cuma soal keadilan, tapi jual soal masa depan kita. Kalau cewek dan cowok punya  kesempatan yang sama untuk belajar, negara kita bakal jadi lebih maju. Bayangin aja kalau banyak cewek jadi ilmuwan atau insinyur atau banyak cowok yang jadi guru atau perawat. Keren, kan? Setiap orang punya bakat dan minat yang berbeda-beda nggak peduli cewek atau cowok. Kita seharusnya bebas mengeksplorasi semua itu tanpa dibatasi oleh gender. Kalau semua orang punya kesempatan yang sama untuk belajar, kita bisa menciptakan masayarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus saling menghormati dan mengakui bahwa semua orang, tanpa melihat gender, punya potensi yang sama. Kesetaraan gender bukan cuma soal hak, tapi juga tentang menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi semua orang. Jadi, yuk kita hentikan stereotip dan dukung satu sama lain, biar semua bisa berkembang dan berkontribusi tanpa batas! Keep it equal, guys!!

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, F. A., Cahyono, B. D., & Suhendar, S. (2024). Penerapan Kesetaraan Gender dalam Proses Pembelajaran Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK. Journal of Education Research, 5(2), 1147--1156. https://doi.org/10.37985/jer.v5i2.982

Sulistyowati, Y. (2021). Kesetaraan Gender Dalam Lingkup Pendidikan Dan Tata Sosial. IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies, 1(2), 1--14. https://doi.org/10.21154/ijougs.v1i2.2317

Taufik, M., Hasnani, & Suhartina. (2022). Persepsi Masyarakat Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (Di Desa Mattiro Ade Kabupaten Pinrang). Sosiologia: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 5(1), 50--65. https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun