Mohon tunggu...
Salma Aulia
Salma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran

"Work hard in silence. Success be your noise"

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Jatinangor dan Minimnya JPO

27 Desember 2022   15:23 Diperbarui: 27 Desember 2022   16:17 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatinangor merupakan daerah yang dipenuhi dengan kawasan pendidikan, sebab banyak sekolah dan perguruan tinggi yang kegiatan belajar mengajar di pusat pendidikannya berada di Jatinangor, seperti Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin. Populasi penduduk di Jatinangor berbanding antara warga lokal dan mahasiswa pendatang. Namun sangat disayangkan, dengan identitas yang melekat sebagai kawasan pendidikan, Jatinangor masih sangat minim prasarana layanan publik semacam Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). 

Padatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Jatinangor menyulitkan para penyeberang jalan. Kampus pun dikelilingi jalan yang menjadi jalur utama lalu-lalang dari kendaraan-kendaraan besar, seperti  truk dan bus lintas Jawa.

Kurangnya prasarana layanan publik seperti JPO di daerah Jalan Raya Jatinangor tersebut, tentu sangat membahayakan nyawa mahasiswa maupun warga lokal. Sudah banyak bukti dari jumlah kasus kecelakaan yang terjadi di jalanan Jatinangor yang dialami oleh para penyeberang akibat tidak tersedianya prasarana JPO di Jalan Raya Jatinangor. Terlebih lagi, jika sudah masuk malam hari, kendaraan yang melintas cenderung melaju dengan kecepatan tinggi.

Selain tidak tersedianya JPO, kondisi trotoar yang rusak dan tidak jelas, jalan yang rusak serta zebra cross yang hanya tersebar di beberapa titik membuktikan Jatinangor tidak ramah bagi pejalan kaki.

Seringkali terjadi laka lantas yang menjatuhkan banyak korban dari luka ringan hingga meninggal dunia. Sebagian besar korban kebanyakan adalah mahasiswa yang sedang menyeberang barang seorang maupun dua orang yang biasanya lalai dari pandangan pengemudi.

Laporan, saran dan kritikan sudah sering dilayangkan pada pihak pemerintahan Jatinangor maupun kampus di wilayah tersebut yang tentunya memiliki kuasa lebih untuk membuat sistem maupun sarana prasarana yang mumpuni sebagai penunjang pembelajaran siswa maupun mahasiswa di kawasan pendidikan, namun sampai saat ini belum ada lagi kepastian atau tindakan yang signifikan untuk menangani masalah ini.

Saya berharap pemerintah setempat serta petinggi kampus yang berada di sekitar Jalan Raya Jatinangor segera merespon terkait masalah minimnya sarana prasarana layanan publik agar keselamatan masyarakat maupun mahasiswa dapat lebih terjamin, misalnya dengan segera dibuatkannya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di titik-titik rawan kecelakaan dan ramai pejalan kaki, seperti di pertigaan atau tikungan dekat kampus Unpad, depan pangkalan Damri Unpad, depan kampus IPDN, dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun