Mohon tunggu...
Salma Aulia
Salma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran

"Work hard in silence. Success be your noise"

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Antara Euforia Sambut Bulan Ramadhan dan Fenomena Naiknya Harga Kebutuhan Pokok

26 April 2022   16:20 Diperbarui: 26 April 2022   16:24 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sembako yang dijual di pasar (sumber: Salma Aulia)

Pemerintah pun menggadaikan kewibawaannya dalam implementasi kebijakan HET. dalam Permendag 7/2020, gula diatur dengan harga acuan HET sebesar Rp 12.500 per kilogram. Namun realitanya di pasaran bisa mencapai Rp 14.000 per kilogram, bahkan lebih mahal dari itu ditemukan di tempat lainnya. Wibawa yang dimiliki oleh pemerintah telah runtuh karena pencabutan HET minyak goreng kemasan yang membuat ibu rumah tangga menjerit setelah mengetahui meski stok melimpah tetapi harga minyak goreng melambung. Upaya peredaman jeritan rakyat oleh pejabat negara dengan pemberian alternatif cara memasak justru menambah absurd situasi ini, bukan memberi solusi efektif.

Gambar sembako di pasar (sumber: Salma Aulia)
Gambar sembako di pasar (sumber: Salma Aulia)

Kesedihan yang dirasakan masyarakat akibat banyaknya barang kebutuhan pokok yang naik dapat terobati kemudian hari dengan iming-iming pemerintah izinkan masyarakat mudik Lebaran. Tetapi, mudik pun mengeluarkan biaya yang cukup mahal sebab tarif sejumlah ruas tol pun alami kenaikan sejak akhir Februari. Hal ini sesuai dengan keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun lagi-lagi dalam hal kenaikan tarif ini hanya mempertimbangkan pengejaran pengembalian investasi sesuai rencana bisnis Badan Usaha Jalan Tol serta penjagaan iklim investasi jalan tol nasional supaya lebih kondusif, dan sebagai peningkatan mutu layanan di jalan tol.

Maka sejauh ini dapat kita lihat bahwa masyarakat pada dasarnya tidak hanya berpuasa menahan lapar dan haus, tetapi juga berpuasa terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. [SA]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun