penulis tidak menutup fakta walaupun kemakmuran bukan segalanya, namun memberi kontribusi yang signifikan dalam mencari kebahagiaan.
Karena sifat dasar manusia itulah yang membuat kapitalisme tumbuh subur, memotivasi setiap orang hasil bekerja jerih payahnya akan memberikan kesempatan untuk lebih bahagia.
Dapat memiliki rumah yang lebih besar, mobil yang kereen, makanan enaak, pasangan yang cantik ( uups!! =P )
Sementara sosialis membatasi masyarakat menjadi lebih kaya. Melenyapkan mimpi -- mimpi untuk menjadi lebih bahagia.
Contoh misalnya kamu bekerja keras 18 jam sehari, 7 hari seminggu selama 20 tahun lama nya, yang membuat kekayaanmu menyentuh 1 miliar rupiah lebiih..
Lalu kemudian tiba - tiba pemerintah datang mengetuk pintu rumahmu " Boss elo uda terlalu kaya, mulai sekarang dibatasin yaa kekayaanmu segini aja.."
Mendengar itu masihkah kamu akan bersemangat kerja diesok paginya ?
Masihkah kamu bekerja 18 jam sehari, 7 hari seminggu ??
Pembatasan kekayaan akan mematikan enterpreneurship ( wirausaha ), dan ketika enterpreneurship mati, maka bisnis -- bisnis akan dipimpin oleh politisi dalam pemerintahan, bukan pengusaha.
Kebayanglaah hasilnya gimana yaa,ngertinya ngambil projek - projek gede, trus disubcon deh, orang laen yang kerja ampe berak darah =P
Kalau sudah begitu, apa bedanya dengan sistem monarki Eropa jaman dahulu ? Â yang membuat mereka terjerembab dalam masa kegelapan hingga ribuan tahun..