Pertama kali penulis memikirkan ide ini adalah ketika dulu masa kuliah membaca buku adam kho mengenai financial freedom.. sekarang terdapat les2 sekolah adam khoo juga disini
Dalam buku itu dibahas secara sederhana berapa maksimal yang kita bisa untuk menabung dari penghasilan kita.. berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk proteksi kesehatan, berapa lama kita bisa menabung, yaah intinya finansial planning, dan yang paling penting  berapa besar yang kita butuhkan ditakar dari pengeluaran bulanan idealnya
Terbawa budaya konsumerisme termasuk penulis, kita begitu terikat pada pekerjaan karena uang yang kita butuhkan, hingga melupakan apa alasan utama kita bekerja. Well jujur sapa sih yang ga menikmati kemewahan yang disediakan jaman sekarang ? makanan enak dimana - mana dengan tempat yang cozy.
Penulis tidak berencana meninggalkan semua itu dan kembali ke gua ( sueer ✌ ). Namun penulis tidak pernah melupakan apa alasan kita bekerja, penulis tidak ingin terus terjebak dalam kehidupan " bekerja untuk uang " karena bila kita bekerja untuk uang, kita bekerja bukan lagi untuk diri kita, cepat atau lambat kita juga akan berubah mengganti jati diri kita menjadi uang. Dan selanjutnya yang terjadi  menjadikan uang lebih penting untuk apapun ;(
Disinilah kita butuh membebaskan diri dari kecanduan akan uang tersebut. Bukanlah dengan berhenti bekerja, apalagi sampe menjadi alergi sama uang, namun menetapkan target untuk meraih mimpi itu, untuk mendapatkan kembali jati diri kita, melepaskan rantai dileher yang tak terlihat.
Maksudnya apa ?
Mengetahui berapa sebetulnya yang kita butuhkan hingga walaupun kita tidak bekerja, kita bisa tetap hidup. Karena bila kita telah mencapai titik itu, kita sudah sepenuhnya tidak lagi bekerja untuk uang, namun kita bekerja untuk memenuhi nilai hidup. Kalau bahasa kerennya dalam hirarki needs / kebutuhan  Abraham Maslow, mencapai hirarki tertinggi : " self actualization " . Kalo sekarang kan kita masih nyangkut dilevel kedua paling bawah, safety, butuh keamanan, ketenangan..
Topik - topik seperti ini sering sekali diangkat oleh MLM dan asuransi menggunakan pembahasan finansial freedom yang dipopulerkan oleh Robert Kiyosaki penulis rich dad poor dad, dan yang parahnya digunakan juga oleh  investasi - investasi bodong yang menjanjikan " mimpi " kebebasan finansial. Orang mudah sekali tergerak ketika dibuai oleh mimpi - mimpi tersebut hingga akhirnya tertipu dan malah kehilangan assetnya. contoh paling gampang bisnis emas yang menjanjikan return 2% sebulan, bahkan beberapa teman kuliah finance penulis dulu juga ada yang ikut ( tepok jidat )
Karena peristiwa - peristiwa negatif tersebut penulis sebenarnya agak geli menyebut kata - kata " kebebasan finansial " Â , namun penulis coba berpikir positif, karena pada dasarnya ini mimpi kita semua..
Tidak semua orang terlahir dengan kebebasan finansial, namun rasanya merupakan mimpi semua orang untuk memiliki kebebasan finansial.