Mohon tunggu...
Pelangi
Pelangi Mohon Tunggu... Penulis -

Penatah rindu yang dibatasi kata dan frasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | MNO

12 September 2017   21:04 Diperbarui: 12 September 2017   21:07 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Midnight Wonder by Leonid Afremov (deviantart.com)

Malam pun semakin gagah bersama gelapnya

Namun namamu berpendar dalam pekatnya

Obati rasa rindu akan hangat sinar saat berdua

Menghabiskan waktu dengan detik tak berbalik

Nyaman adalah rasa yang direka dengan harap

Olah hati dan harap berjuntai rasa percaya padamu

Menatah setiap kata bermakna doa dalam puisi

Negasikan curiga dan ragu saat dirimu kini jauh

Obrolan sunyi diriku, bait puisi dan bayangmu

Menduakan rindu dan ragu seiring bulan menyusut

Nestapa dan doa pun lahir dari rahim kesendirian

Onak duri tak lain penguat apa yang kita pernah jalani

Menghias hati dengan tarian nyenyat rasa kasih

Nazar hati ini untuk menjaga cinta untukmu utuh

Oh kasih, tak pernah habis kata ini merindukanmu

Ujung Rindu

12 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun