Mohon tunggu...
Pelangi
Pelangi Mohon Tunggu... Penulis -

Penatah rindu yang dibatasi kata dan frasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | EFGH

12 September 2017   12:10 Diperbarui: 12 September 2017   12:29 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiss in The Wood by Leonid Afremov (orchidblue.wordpress.com)

Entah mengapa bayangmu terus mengisi fikir ini

Fantasi dan imaji tentang masa berdua dulu bertahan

Gerak dan senyummu ku hafal bak jam terbit mentari

Hantui dan gembirakan siang dan malam sepiku

Erotika masa sendu memendarkan rindu tak terperi

Fana namun begitu nyata saat jarak memisah kita

Gairah hati, diri, dan jiwa membuncah tak terbilang

Hadirkan kembali cinta yang sejatinya saling miliki

Enyahkan gundah saat ingim tergugah gambaranmu

Film bisu yang begitu dekat dengan jiwa merindu

Gagal ia mengobati pertemuan, tapi tidak mendamba

Hanyalah damba yang ia buntal harap di satu masa

Ego diri hanya ingin dirimu dibenarkan rasa di hati

Falsafah cinta yang terpaut dua insan keras kepala

Genapkan jemari dengan genggam ke dua tangan kita

Harap yang sejak dahulu diperjuangkan getirnya

Eros yang berkalang dengan hikayat kebijaksanaan

Fiksi yang berfriksi dengan khayal dan kenyataan

Gantungkan harap dengan cara apapun kita buat

Habis tapi tak akan usai merindu dan mencintamu

Ujung Rindu

12 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun