Terngiang nyanyi-nyanyi semesta merindu
Membentang melumat jarak dan waktu
Penuh kasih nirwana sepi-sepi dihadap
Dalam terang ku pandang harap yang gelap
Tercium wangi-wangi harum cinta semerbak
Dalam kenangan hati dan rasa pun terjebak
Diantara pudar-pudar kemala sinar mendamba
Dirimu hadir tatkala riuh itu mengisi kepala
Tersentuh alur-alur rasa di jiwa kian lampas
Padanya harap pun tercurah tiada pun puas
Getir-getir pahit yang telah sudah dilalui
Kian meminang tubuh dan jiwa ini tuk kembali
Terpaut sadur-sadur kisah kita dulu berjabat
Dalam palung gelap jagat terang selalu lekat
Semua angan-angan jadi nyata jua terjalin
Di tiap bait puisi ini namamu ada tak lain
Ujung Rindu
7 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H