Di manapun kita tinggal selalu membutuhkan harapan harapan yang bisa memotivasi kita untuk tetap menjalankan roda kehidupan.Semua memang tidak semudah membalikan tangan mewujudkan mimpi itu sangat sangat sulit,bukan mimpi saja untuk saat ini banyak orang yang juga mengalami kesulitan untuk menerima sebuah kenyataan kehidupanya.Banyak orang mengalami pukulan secara psikologis dalam kehidupanya dan menjadikan hal itu seperti beban yang sangat berat tap8 tidak terlihat.Cerita orang saat mengeluh terlihat jelas makna bebanya contoh berikut .
Si A bercerita "Waduh susah sekali hidup sekarang apa salah saya ko bisa seperti ini di tinggal istri ngga punya pekerjaan. Padahal dulu saya enak hidupnya kerja lancar bisa menabung anak istri cukup tapi saya menherti hidup itu tidak selamanya di atas kadang pasti di bawah mungkin ini sudah takdir saya"
Itu hanya contoh kecil dari cerita cerita orang orang di sekitar kita.Banyak yang tidak memiliki rasa optimis seolah olah kehidupan itu sudah di atur dan manusia tinggal menjalani,hal itu tidak salah juga tapi sebagai manusia sangat di anjurkan untuk tetap semangat dan tidak mudah mengeluh dan menyalahkan keadaan.Manusia itu pada dasarnya memiliki kesamaan proses contoh sebagai berikut.
1.Yang masih kecil butuh biaya untuk tumbuh besar.
2.Yang besar butuh biaya untuk dewasa.
3.Yang dewasa butuh biaya untuk berkeluarga.
4.Yang berkeluarga butuh biaya untuk rumah tangganya.
Jadi kesamaan itu yang tidak semua bisa memahami sehingga timbul kerapuhan mental dan mudah untuk pesimis merasa nasibnya lebih buruk dari orang lain.Bila sudah Seperti itu bisa bisa hilang kemampuan kompetisinya dalam kehidupan sosial masyarakat.
Meskipun akhir akhir ini banyak pukulan pukulan di berbagai sendi ekonomi sosial mari tetap untuk optimis dan siap berjuang untuk keluarga tercinta.Masa boleh berganti tapi kalau kita mengerti dan mensyukuri asti ada jalan untuk menemukan ide ide ekonomi di tengah pandemi Covid19.
Kira kira begitu dulu nanti saya sambung lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H