Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teluk Penyu

25 Januari 2024   11:35 Diperbarui: 25 Januari 2024   11:38 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

di ujung selatan pulau Jawa

kutemu Teluk Penyu

Lekukanmu nan gemulai menjorok ke daratan

Ditaburi jutaan butiran pasir putih

Saat fajar

kilauan butiran perak menciprat pucuk-pucuk ombak

Kala senja

lautmu diselimuti merah mentari

  

nun di kejauhan tampak antrean tanker  

ke kilang minyak

ada pulau Nusakambangan

tempat narapidana diasingkan

ada situs Benteng Pendem

tempat sejarah kuno dimakamkan

kudengar dari pakar toponimi

zaman dahulu disini ada habitat Penyu sepanjang pantai

Mereka terusik lantaran sosok-sosok tanker yang hilir mudik ke kilang

kudengar Penyu-penyu itu bermigrasi

ke Bali dan Lombok

mengunjungi Teluk Penyu

decak tak henti mengagumi ciptaan-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun