Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Mencatat Riwayat

10 Desember 2023   21:04 Diperbarui: 10 Desember 2023   21:56 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: dokumen SSDarindo)

/1/

00:00

aku: 

sebiji zarah debu

dalam pusaran waktu-Mu 

/2/

menyair dalam nyinyir

menyihir mantra

mengalir jadi silir

meneroka tabir

/3/

usai ngamen  di sini

 

ziarahi usia kini

slotslot gambar selangseling kutatapi

 

aku suka: sejumlah gambar wajar

aneka gambar yang bikin kuterbahak 

kupingkal penuh onar

luka nganga itu-

luka nganga itu

wajahku, ekspresiku:

luar biasa aktingnya

 

penuh borok koreng

tapi tersenyum menikmatinya

 

(hahahahahaha)

 

ketika layar digulung

potongan gambar itu menyisakan linglung! 

/4/

renta menuntunku dalam ketakberdayaan

ketakberdayaan menuntunku dalam renta

segala kisah selalu berujung pada pasrah

segala pasrah selalu berujung pada trah

trah  berpokok bercabang beranting 

beranak pinak membumi melangit

mengisar pada tangan-Mu

/5/

kelak

kita menerima perbedaan

tidak sebagai keberagaman

tapi kesadaran

bahwa kau bertolak

aku tak 

mengelak

/6/

takjub

pesona

tak pikun kau 

walau posisimu

dalam ruang tak terbatas*) 

selalu menandai angka sebelum sebelas

tak terhingga terima kasihku

/7/

6162

(ada yang bilang itu nomor cantik

padahal jenis kelaminnya pun belum teridentifikasi

: laki/perempuan)

 

 

 _________

Keterangan:

Ruang Tak Terbatas, adalah judul naskah drama terbaik mahasiswa tahun 1984 tingkat nasional versi IKJ - karya Aan Sugianto Mas, dipentaskan oleh Teater Pasar Sore FPBS Jurusan Bahasa Indonesia IKIP Jakarta, di Gedung Teater Besar)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun