Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Waspada terhadap Vampir Listrik, Visa Terhindar Bayar Mahal!

26 Agustus 2022   00:03 Diperbarui: 26 Agustus 2022   00:05 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dulu, era telepon rumah masih merajalela, nunggak bayar jasa ke Telkom bahkan sampai diputus pun, tidak terlalu kentara diketahui tetangga.  Namun, kalau urusan listrik. Apalagi sampai aliran listrik diputus, semua warga mengetahui kalau kita ngemplang sama PLN atau Perusahaan Listrik Negara.  

***

Seorang Bapak tiba-tiba menggebrak loket. Ia marah-marah, saat mengetahui ia harus membayar 10 x lipat dari biasanya. Ia tidak diterima. Ia minta penjelasan sama kasir yang menginformasikan jumlah tagihan bulan lalu.

Wanita kasir tersebut, bukannya menjelaskan. Ia malah menangis. Usai reda tangisannya, ia menyampaikan satu kalimat: "Saya cuma menerima pembayaran sesuai data Pak."

Suatu saat nasib menimpa saya. Biasa membayar Rp600 ribu. Bulan ini kena Rp1.825.000, 00. Berdasarkan pengalaman seperti diceritakan, atau komplain ke kasir di loket pembayaran percuma.

Saya datangilah kantor pusat layanan PLN terdekat. Ilmunya dari dulu selalu begini. Aduan diterima, tetapi solusinya bulan depan akan dikurangi. Jadi, saya tetap membayar sesuai dengan data tagihan.

Saya tidak terima. Debat tapi percuma. Ujung-ujungnya seminggu kemudian, ada petugas mengaku dari PLN dan mengecek dari meteran hingga alur kabel dan menanyakan barang elektronik yang ada di rumah.

Terbukti normal-normal saja,walau tetap dengan pemeriksaan yang mengesankan mencurigai kalau saya ada nyolong listrik, petugas PLN pulang. Sejak itu, alhamdulillah tak pernah lagi ada masalah.

Ada satu hal yang lupa saya sampaikan. Salah catat juga pernah terjadi. Hanya karena petugas salah mencatat, maka bayarnya pun jadi tidak seperti biasa.  

Vampir Listrik

Pernah mendengar istilah vampir listrik? Vampir listrik adalah alat-alat elektronik yang masih mengisap energi walau sudah dimatikan atau standby power. Vampir listrik membuat boros energi. Tagihan listrik menjadi mahal.

Sebagian barang elektronik tetap mengonsumsi energi bila tetap terpasang walau dalam keadaan mati. Gawai jijing atau laptop bisa mengisap 50 watt/jam, carger ponsel 1 watt/jam TV LCD 15 watt/jam, PC 25 watt/jam, DVD player 10 watt/jam,  modem internet 4 watt/jam, mesin printer 6 watt/jam, dan mesin fotokopi 20 watt/jam.

Penyebab munculnya vampir listrik, ya kita sendiri. Bisa teledor. Bisa pula abai atau kebiasaan. Misalnya setelah mengisi baterai ponsel, atau gawai jijing  tidak mencabut carger dari stop kontak dan hanya mencabut ponsel atau gawai jinjingnya.

Pastikan saat Anda akan bepergian ke luar kota dalam durasi lebih dari sehari, barang-barang elektronik seperti kulkas, AC, tv, wifi, dalam keadaan mati. Selain menghindari vampir juga mencegah terjadinya korslet yang dapat menimbulkan kebakaran rumah.

Sementara jika di kantor, jangan pula mematikan AC saat akan meninggalkan ruang kerja. Selain itu, komputer PC, printer, dan sejumlah perangkat elektronik lain yang tidak terkoneksi dengan listrik.  

Trik ampuh membasmi vampir listrik, cuma memerlukan kebiasaan-kebiasaan kecil. Ini seperti saat di kantor, di rumah, atau saat akan bepergian jauh. Mematikan ke penghubung listrik, hanya akan mengundang vampir. Dampaknya bisa membengkak tagihan listrik kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun