Sahabat saya, suatu ketika memasang status di WhatsApp dengan foto kucing Anggora yang mati. Setelah menderita sakit sebulan, akhirnya Angles, nama kucingnya mati. Demikian narasi status tersebut. Foto yangdiunggah, Â diselipi dengan emoticon sedih.
Kenalan di komunitas, mengunggah kandang megah buat kucing seperti sebuah paviliun mungil. Di dalamnya sejumlah kucing dari mancanegara sedang berlagak. Mereka seolah sadar mempertontonkan ketampanan dan kecantikannya.
Usai solat magrib, saya terpana. Lantaran, seorang Ibu paruh baya turun dari speda mininya, lalu memukul-mukul rantang dengan sendoknya. Tak lama, dari berbagai penjuru, berdatanganlah ratusan kucing.
Si Ibu yang demikian akrab dengan kucing, berdialog dengan mereka. Kucing-kucing kampung -- ada yang menyebut kucing liar (kasihan ya, gelar yang disandang kucing tersebut.Padahal di negara manca disapa dengan Moggy. ) sepertinya sudah paham posisi.
Sepanjang trotoar, jalan menuju sebuah kompleks di kawasan elit Jakarta ini kucing-kucing itu berbanjar. Sungguh pemandangan elok. Mereka seolah paham dan sabar menanti jatah yang akan diberikan sang majikan.
Memang benar. Si Ibu Ailurophile ini dengan akrab membagikan makanan. Ia keluarkan makanan dari kantong plastik dan membagikannya secara merata kepada kucing-kucing itu. Â
Seandainya, saya videokan lalu diunggah di media sosial: twitter, tiktok, atau melalui kanal youtube saat Hari Kucing Sedunia pada 8 Agustus lalu, bisa jadi viral.
Ailurophile
Ailurophile adalah sebutan untuk orang yang mencintai kucing. Namanya mencintai tentu sepenuh hati tanpa pilah bulu.  Berapa jumlah Ailurophile di Indonesia?  Mengingat pemilik kucing identik dengan pecinta kucing, dapat dilaporkan sebegai berikut.
Jumlah pemilik kucing di Indonesia mengalami peningkatan pesat. Menurut sebuah sumber, jumlahnya tembus ke angka 37%. Senior Veterinarian Drh. Diah Pawitri (2022) menyorot bahwa masyarakat Indonesia kini semakin memandang kucing sebagai bagian dari keluarga. Seiring berjalannya waktu, peran kucing di masyarakat Indonesia telah berubah dari sekedar aksesori menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, perubahan perspektif ini dapat dikaitkan dengan adanya kegiatan di media sosial dan pertumbuhan komunitas pencinta hewan peliharaan. Sebut saja komunitas seperti Indonesia Cat Lovers dengan jumlah anggota yang cukup luas.