Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ungkapan Biasa yang Jangan Dibiasakan saat Merayakan Kemerdekaan

11 Agustus 2022   11:07 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:25 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) yang paling mudah dikenali adalah maraknya kegenitan di berbagai daerah. Dandanan meriah spanduk sepanjang jalan, baliho di tempat-tempat strategis, teks berjalan di gedung dan hotel mewah, hingga aneka gapura dadakan di mulut gang.

Kampung bersolek. Kota berlagak. Semua diniatkan sebagai wujud syukur atas kemerdekaan yang kita peroleh.

Jika Anda akan menghias gapura, menulisi spanduk atau baliho, dan merancang teks berjalan,  boleh berpedoman pada dua hal berikut.

  • Menyesuaikan tema yang sesuai dengan peringatan kemerdekaan tahun ini.
  • Mengungkapkan berbagai kalimat yang sesuai dengan isi dan tata bahasa berkaitan dengan hakikat HUT ke-77 RI.

Adapun tema memperingati Hari Ulang Tahun  ke-77 Republik Indonesia adalah "Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat."   Tema ini dilatarbelakangi oleh peristiwa yang melanda Indonesia dalam dua tahun terakhir ketika terjadi pandemi Covid-19.

Kecemasan sosial hingga tekanan ekonomi berat sangat dirasakan oleh rakyat Indonesia di berbagai penjuru Tanah Air. Meski tengah terpuruk, semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan.

Semangat gotong royong itu bertujuan untuk mencapai percepatan pemulihan kondisi di semua sektor agar Indonesia siap menghadapi tantangan global.  Oleh karena itu, HUT ke-77 RI tahun 2022 merefleksikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang mempersatukan Indonesia.

Dasar-dasar negara tersebut menuntun bangsa Indonesia untuk bersama pulih lebih cepat. Tujuannya  agar siap menghadapi tantangan global dan bangkit lebih kuat untuk siap membawa Indonesia maju.

Adapun kalimat yang biasa digunakan hendaknya memperhatikan pula kaidah kebahasaan. Oleh sebab itu, ungkapan yang dapat dikemukakan adalah

  • Dirgahayu Republik Indonesia
  • Dirgahayu kemerdekaan Indonesia
  • Hari Ulang Tahun ke-52 Republik Indonesia
  • Peringatan Ulang Tahun ke-52 Republik Indonesia
  • Selamat Ulang Tahun ke-52 Republik Indonesia

Makna "dirgahayu" adalah berumur panjang. Oleh sebab itu, penggunaan ungkapan berikut tidak tepat.

(1) Dirgahayu Hari Ulang Tahun  ke-77 Republik Indonesia.

(2) Dirgahayu RI ke-77. 

(3) Dirgahayu Kemerdekaan Kita ke-77. 

Adapun penjelasan (c), (d), dan (e) penekanannya pada makna ulang tahun dan jumlah urutannya yakni 77 tahun.  Bukan pada kata RI (Republik Indonesia-nya).

Jika Anda menuliskan  HUT RI atau Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77, maka dipastikan keliru. Sebab, makna yang didapatkan RI yang diulangtahuni berjumlah 77 negara.

Malah ada yang berpendapat, dengan menuliskan angka setelah RI berarti tiap merayakan kemerdekaan negara kita pecah atau menambah satu negara lagi. Kecermatan dalam berbahasa Indonesia bagi para pengguna, sangat diharapkan.

Ungkapan biasa salah tanpa cermat menggunakan kalimat, jangan dibiasakan saat merayakan Kemerdekaan RI. Mari mensyukuri kemerdekaan dan mencintai bahasa Indonesia sepenuh hati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun