WS Rendra (sumber:ayo-berbahasa.id)
Wahyu Sulaiman Rendra yang kondang  dikenal sebagai WS Rendra adalah penyair dan dramawan. Dia sering  dijuluki "Si Burung Merak" karena penampilannya sebagai deklamator selalu penuh pesona. Dia lahir tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah dan wafat pada 6 Agutus 2009 di Depok, Jawa Barat.
Berikut puisi persembahan dalam mengenang 13 tahun kepergian WS Rendra.
empat penjuru mata angin
hanyalah tempat menoleh
karena rumah di atas angin
menjadikan saksi mata
atas fenomena
atas peristiwa
(lewat sajak segala diberontak, dengan drama segala digertak)
hadir memberi makna
bagi semesta
pesona wangi
menyebar ke seantero bumi
pesona karya
membaur ke  jagad raya
Â
(lewat sajak segala diberontak, dengan drama segala digertak)
gelisah demi gelisah
gundah demi gundah
adalah desah
payah
yang terlontar dengan dahsyat
Â
Â
Â
karena rumah di atas angin bisa menangkap:
betapa keparat
para penguasa
yang gemar diri berpesta pora
sementara rakyat dibikin sengsara
(lewat sajak segala diberontak, dengan drama segala digertak)
angin kering di musim kemarau
tiba-tiba sejuk
ketika engkau pergi bukan merantau
segenap jiwa raga pasrah menunduk
aku tahu:
jalan lempang
menuju rumah keabadian
dapat dilalui dengan tenang
sebab aku pun tahu hidupmu
selalu di jalan kebenaran
selalu di jalur kebaikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H