Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Relawan, Bisa Jadi Pemuji Sekaligus Pencaci

5 Agustus 2022   15:51 Diperbarui: 5 Agustus 2022   16:30 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak keliru, apabila Relawan diberikan lahan semisal kolomkhusus oleh kompasiana.com untuk saling berdebat secara tertulis. Selain keeleganan Relawan akan kentara, juga mereka pun perlu membudayakan berliterasi.

Dalam kaitan ini Relawan yang mendukung atau menolak gagasan atau calon pemimpin yang mereka bahas, merupakan polemik cantik yang tidak sekadar gaduh di jalan-jalan raya. Namun, menjadi ingar-bingar dalam polemik asyik para intelektual.

Berkaca pada sejarah, bangsa ini pernah diwarisi polemik tentang kebudayaan yang dihelat oleh para tokoh sekelas Sutan Takdir Alisjahbana, Sanoesi Pane, dan Poerbatjaraka.

Sebagaimana diketahui, Polemik Kebudayaan adalah momen pergulatan pemikiran di kalangan budayawan Indonesia pada 1930-an. Polemik seputar apakah zaman Indonesia modern pada awal Abad ke-20 merupakan kelanjutan zaman sebelumnya ataukah justru sama sekali baru.

Bagian ini diisi dengan perang pena antara Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, dan Poerbatjaraka. Poerbatjaraka ikut menanggapi tulisan Sutan Takdir Alisjahbana. Guru Besar UI dan UGM itu memandang bahwa Indonesia modern adalah sambungan dari zaman-zaman sebelumnya. Dia juga menolak pandangan bahwa Indonesia harus berkiblat ke Barat.

Polemik atau perdebatan mereka dan tokoh-tokoh budayawan lainnya secara tertulis dikumpulkan oleh Achdiat Karta Mihardja dan dijadikan buku berjudul Polemik Kebudayaan yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1948.

#Relawan Politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun