Usai reda menghadapi Covid-19 yang luar biasa gegapgempita, kita diingatkan akan wabah baru yang mengglobal bernama  Monkey Pox atau Cacar Monyet (Carmo).
Sebagaimana diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa wabah Carmo sebagai keadaan darurat kesehatan global pada 23 Juli.
Menurut catatan WHO wabah Carmo hingga kini telah terdeteksi sekitar 16 ribu kasus cacar monyet yang dilaporkan dari 75 negara itu telah memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai keadaan darurat global.
Sekilas ihwal Carmo
Penyakit Carmo ini merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) yang menginfeksi manusia, walaupun sangat jarang terjadi. Monyet dari golongan primata diduga merupakan hewan pembawa virus tersebut sesuai dengan nama penyakitnya.
Bagaimana mekanisme manusia bisa terinfeksi oleh virus Carmot? Belum bisa dipastikan secara detail.
Mekanisme kontak langsung ataupun tidak langsung antara manusia dan hewan terinfeksi melalui kulit yang luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir dengan cairan tubuh hewan tersebut diduga menjadi medium penularannya.
Kasus penularan manusia ke manusia dilaporkan bisa terjadi, terutama pada staf rumah sakit dan keluarga yang memiliki kontak yang cukup lama dengan penderita virus Carmo. Kasus penularan dari manusia ke manusia biasanya terjadi melalui cairan saluran pernapasan.
Selain itu, penularan dapat melalui kontak dengan cairan tubuh pasien secara langsung atau tidak langsung dari baju atau alat tidur. Namun proses penularan man
Setelah virus memasuki tubuh, virus ini mulai bereplikasi dan menyebar melalui tubuh lewat aliran darah. Gejala biasanya tidak muncul sampai satu hingga dua minggu setelah infeksi.
Cacar monyet menghasilkan lesi kulit seperti cacar, tapi gejala biasanya lebih ringan daripada cacar. Gejala mirip flu biasa terjadi pada tahap awal, mulai dari demam dan sakit kepala hingga sesak napas.