SMP Negeri 2 Mojoagung menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) dengan tema Pembelajaran Mendalam ( Deep Learning )  pada Minggu, 02 Februari  2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah ( Pendidik dan Tenaga Kependidikan ) dengan tujuan memperkenalkan strategi dan metode pembelajaran mendalam dan pengelolaan kelas lebih interaktif dan kolaboratif sesuai dengan tuntutan kurikulum dan perkembangan pendidikan di era modern.
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang  memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan ( joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.
Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 2 Mojoagung , Bapak Sugeng Wibowo, M.Pd., menyampaikan prinsip pembelajaran mendalam  yaitu
Berkesadaran
Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan
Bermakna
Peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi/ penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan
Menggembirakan
Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.
Selain prinsip pembelajaran mendalam Kepala Sekolah selaku Narasumber pertama juga menyampaikan 8 dimensi profil lulusan pembelajaran mendalam yaitu
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
Pembelajaran Mendalam menekankan pentingnya nilai spiritual dalam pendidikan. Peserta didik diarahkan untuk memiliki keimanan yang kuat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kewargaan
Melalui Pembelajaran Mendalam, siswa diajarkan untuk menjadi warga negara yang peduli, bertanggung jawab, dan aktif berkontribusi bagi lingkungan sekitar.
Penalaran Kritis
Salah satu fokus utama Pembelajaran Mendalam adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa agar mampu menganalisis masalah, mengevaluasi informasi, dan menemukan solusi yang tepat.
Kreativitas
Pembelajaran Mendalam mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan berbagai tantangan.
Kolaborasi
Melalui kegiatan kelompok dan proyek kolaboratif, siswa dilatih untuk bekerja sama, berbagi peran, dan mencapai tujuan bersama.
Kemandirian
Pembelajaran Mendalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri, tanpa ketergantungan yang berlebihan pada pihak lain.
Kesehatan
Kesehatan fisik dan mental menjadi bagian penting dalam Pembelajaran Mendalam. Keseimbangan antara akademis dan kesejahteraan siswa harus tetap dijaga.
Komunikasi
Pembelajaran Mendalam melatih siswa untuk menguasai keterampilan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu mendengarkan dengan baik.
         Materi kedua IHT adalah Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan yang disampaikan oleh Slamet Hariono, S.Pd . Narasumber kedua menyampaikan bahwa dalam rangka terwujudnya lndonesia Emas 2045, diperlukan sumber daya manusia unggul. Namun, pendidikan saat ini masih menghadapi tantangan, antara lain kekerasan, kesehatan fisik dan psikis, serta adiksi gawai, pornografi, judi daring, dan narkoba pada peserta didik.Untuk menghadapi beberapa tantangan tersebut perlu disiapkan peserta didik yang memiliki delapan karakter utama bangsa, yakni religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat.
Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh peserta didik setiap hari dan terus berkelanjutan. Untuk itu diperlukan Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan.
Disampaikan juga Surat edaran bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia ,Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia. Isi Surat Edaran Bersama adalah menggerakkan kembali Penguatan Pendidikan Karakter di catur pusat pendidikan, yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media melalui
Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak lndonesia Hebat yang meliputi:Â
1) bangun pagi;
2) beribadah;
3) berolahraga;
 4) makan sehat dan bergizt;
5) gemar belajar;
6) bermasyarakat; dan
7) tidur cepat
Pelaksanaan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak lndonesia Hebat harus dilakukan dengan pendekatan pembiasaan yang penuh kesadaran, bermakna, dan menggembirakan
Satuan pendidikan melaksanakan kegiatan pertemuan Pagi Ceria sebelum memulai pembelajaran yaitu:
1) melaksanakan senam pagi Anak lndonesia Hebat minimal dua kali dalam seminggu untuk membangkitkan semangat dan meningkatkan kebugaran fisik agar peserta didik siap belajar dengan energi positif;
2) menyanyikan lagu lndonesia Raya sebagai bentuk cinta tanah air, menumbuhkan rasa kebangsaan, dan mempererat persatuan antarpeserta didik; dan
3) berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing untuk bersyukur, memohon kelancaran pembelajaran, dan memperkuat nilai spiritual dan toleransi antarpeserta didik.
Adapun jenis ekstrakurikuler untuk penguatan pendidikan karakter yaitu:
1) krida, misalnya: pramuka dan kepanduan lainnya, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2) karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KlR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
3) latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnyal
4) keagamaan, mrsalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, membaca dan/atau menulis kitab suci (Al-Quran, lnjil, Weda, Tripitaka, dan S/-Shu), dan buku-buku keagamaan, retret; dan/atau
 5) bentuk kegiatan lainnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI