Mohon tunggu...
Slamet Tribianto
Slamet Tribianto Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai toko foto copy

Saya hobi : menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terperangkap di Rumah Sakit Angker

6 Juli 2024   04:10 Diperbarui: 6 Juli 2024   04:22 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam di Pulau Jeju, Korea Selatan, selalu menawarkan pesona yang berbeda. Namun, tidak bagi Laras, seorang perawat muda asal Indonesia yang baru pindah ke Jeju untuk bekerja di sebuah rumah sakit tua bernama "Rumah Sakit Shinbi."

Laras adalah perawat yang penuh dedikasi. Dia pindah ke Korea Selatan dengan harapan bisa mendapatkan pengalaman lebih baik dalam kariernya. Hari-hari pertamanya di Rumah Sakit Shinbi terasa biasa saja, meskipun bangunan rumah sakit itu sendiri memiliki aura yang menyeramkan. Rekan-rekannya sering bercerita tentang kejadian aneh di rumah sakit ini, tapi Laras selalu berpikir itu hanya cerita untuk menakut-nakutinya.

Suatu malam, Laras mendapat giliran jaga malam. Saat itu, rumah sakit sangat sepi. Dia merasa lega karena hanya ada beberapa pasien yang harus diawasi. Namun, ketenangan itu segera berubah menjadi mimpi buruk.

Saat sedang memeriksa obat-obatan di ruang perawat, Laras mendengar suara langkah kaki yang berat dari koridor. Dengan hati-hati, dia mengintip keluar, namun tidak melihat siapa pun. Mengira itu hanya imajinasinya, dia kembali bekerja. Namun, suara itu datang lagi, kali ini lebih keras dan dekat.

Laras memberanikan diri untuk memeriksa asal suara itu. Dia berjalan menyusuri koridor gelap dengan senter di tangannya. Suara langkah kaki semakin mendekat dan terasa seperti mengejarnya. Jantungnya berdegup kencang. Saat dia sampai di ujung koridor, dia melihat bayangan seseorang di ujung sana, tapi ketika dia mendekat, bayangan itu menghilang.

Kembali ke ruang perawat, Laras mencoba menenangkan diri. Namun, saat dia mengangkat telepon untuk menghubungi petugas keamanan, garis telepon tiba-tiba mati. Ruangan menjadi semakin sunyi, hanya terdengar suara detik jarum jam yang terasa makin menyeramkan.

Tak lama kemudian, monitor pasien mulai berbunyi tanpa henti. Ketika Laras mencoba memeriksanya, dia terkejut melihat layar monitor menampilkan tulisan "Tolong Aku" dalam bahasa Korea. Padahal, monitor seharusnya hanya menampilkan tanda vital pasien. Laras merasakan bulu kuduknya berdiri.

Laras memutuskan untuk mencari bantuan. Dia berlari menuju ruang administrasi, berharap ada seseorang di sana. Namun, ketika dia sampai, ruangan itu kosong dan pintunya terkunci. Panik, dia mencoba mencari jalan keluar, tetapi setiap koridor yang dia lalui seakan-akan memutar dan membawanya kembali ke tempat semula.

Dalam kebingungan, Laras melihat sebuah pintu dengan tanda "Jangan Masuk". Meskipun ragu, dia merasa bahwa mungkin di balik pintu itu ada jawaban. Dia membuka pintu dan menemukan tangga menuju ruang bawah tanah yang gelap.

Laras menuruni tangga dengan hati-hati. Bau lembap dan busuk menyengat hidungnya. Di bawah sana, dia menemukan ruangan besar dengan peralatan medis kuno yang berkarat. Di sudut ruangan, ada sebuah ranjang pasien yang terlihat seperti sudah lama tidak digunakan. Tiba-tiba, Laras mendengar suara isak tangis seorang wanita.

Dia mengikuti suara itu dan menemukan seorang wanita bergaun putih duduk di lantai dengan wajah tersembunyi di antara tangan. Ketika Laras mendekat, wanita itu mengangkat kepalanya, menampilkan wajah pucat dan mata kosong. Wanita itu berbisik, "Tolong aku, jangan biarkan mereka membawaku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun