Pelangi kemilau tumbuh dari teluk emas
Singgasana Sunda Kelapa tanpa batas
Dirindu pelancong dari awal tatap atlas
Romantika kian riuh negeri padi kapas
Fatahillah yang menyapu debu mengotori
Jayakarta membenahi dari pembuat anarki
Tuantuan Nederland lama mengangkangi
Garis batas merdeka pertiwi percantik diri
Punah sekatsekat, kemilau bumi permadani
Tumbuh daundaun peradaban indah nurani
Bersolek mawas diri dari tamantaman religi
Kian cantik dan rupawan, elok nian betawi
Sinar kemuning jingga warnai helat dunia
Kian tinggi mercusuar kotaku dalam warta
Kerinduan berjuta insan cumbui berlomba
Ada jua angkara murka susupkan narkoba   Â
Tapi itu dinamika membuat jiwa makin tegar
Macan asia jadi pemacu tindak tiada gentar
Dari rahim pertiwi terus lahir generasi pintar
Hingga beribu tahun Jakarta lanjut berpibar
Â
#Dirgahayu Jakarta 495
*****
Pondok Kopi, 22062022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H