Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kompetisi

5 Februari 2021   16:19 Diperbarui: 5 Februari 2021   16:45 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ditebarkan hujan di tengah kemarau

Beriring dihembuskan angin lembut mendesau

Nijikuhibiniu bertapa diganti merah kuning hijau

Kompetisi berjalan tak canggung apalagi sengau

Sang bersangkutan tak berhenti saling rebut hati

Saling kemilau dalam solek wajah karya dan bukti

Dalam rinai gerimis melati tetap tebarkan wewangi

Mawar memapas pelangi sebarkan ide-ide berseri

Pucuk-pucuk dedaunan cerah diasuh embun malam

Ceria mimpi berpeluk bulan jalinan kian mendalam

Pijar kemukus kejora jadikan mayapada tak kelam

Gelora angin darat cumbui laut syahdu saling selam

Semestinya asri antar hati dimandikan rinai mentari

Gundah terbenam tumbuhkan kejujuran sanubari

Mengalir bagai air damai tiap lini tiada kangkangi

Meski mustahil dalam kompetisi pasti adu strategi

Dinamika bersahut antar irama melodi sajikan rasa

Gumpal keinginan sumbat saluran enyahkan gulma

Sama segar rasakan damai mengguyur sukma lega

Hadiah terindah berkah kuasa pada tiap pesona jiwa

*******

Bekasi, 05/02/21.      

#Arsa.    

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun