Enam bintang kau pasang genapi langit yang berlubang
Di tengah erang ancaman kegelapan emang perlu terang
Ada bintang sengaja bobol langit dengan harta berenang
Tapi tenggelam di laut darah mendidih, kau terpanggang
Bangkainya diawetkan sesekali dipajang di ruang kaca
Tak ada jera sehingga kekejian itu bagai berlipat nyawa
Seperti kecoa dipitas telur-telurnya menetas tanpa dosa
Tubuhnya kuat tervaksin nyalinya tak lagi takut penjara
Ontran-ontran di tengah kepiluan antara hidup dan mati
Keberanian sempit dan linglung telaah oleh kering ruhani  Â
Bintangmu jatuh berkeping dari rasinya nasib termutilasi
Andai sering bermandi air mata kepedihan terasakan hati
Sudahlah kau terkunci dan masih banyak ruang belenggu
Untuk mencokok lagi kerbau-kerbau dungu bergelap kalbu
Kita tunggu bintang baru dapat terangi ke seluruh penjuru
Bertaburlah senyum redup ganti kemilau berkat karyamu
******* Â
 Bekasi, 24/12/20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H