Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ibu

22 Desember 2020   16:12 Diperbarui: 22 Desember 2020   16:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IBU

Engkau kejora yang melahirkan pagi

Tumbuhkan keceriaan bersama mentari

Menghiasi kisah-kasih penuh berseri

Tiap saat dalam balutan indah pelangi

Menjadi cahaya paling benderang

Tiada hari nihil tuk berkasih sayang

Bagai matahari selalu edarkan siang

Dalam malam tak alpa jadi penerang

Selama dua puluh empat jam siaga

Menahan letih lelah kuat menjaga 

Tetap upaya buah hati senyum tawa

Demi tumbuh cerdas kelak siap guna

Tetap bernyanyi meski pontang-panting

Resapkan segar sejuk agar batinnya bening

Bijaknya bak mata air mengalir tiada kering

Empu pembentuk jiwa siap berlaga tanding  

Ajari keadilan menjadi rel jiwa jalan mulus

Menahan diri dari akal-akalan perilaku bulus

Walau wangi di antara bunga tiada yang dikultus

Kecuali damai kejujuran yang terus berhembus

*******

Bekasi, 22/12/20.

#esawe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun