Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Harta dan Kedudukan Jadi Cahaya Abadi

4 Desember 2020   19:48 Diperbarui: 4 Desember 2020   20:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makin syahdu irama melankolis kidung jelang siang

Yang pentaskan sesungguhnya sendratari kehidupan

Berhias pelangi bermerdu tembang kasmaran harmoni

Denyut-denyut kian emosi terhanyut dalam gelombang

Berlomba menjulurkan jala dan jejaring meraih impian

Hasilnya jelas tampak pada bentuk-bentuk wajah

Ceria cemberut kusam, murung saat rengkuhi jalanan

Yang kuat batangan sabar tak terdegradasi pendirian

Indah sama-sama telaah makna saat senja menutup

Harta melimpah dan kedudukan tak bercahaya abadi

Sama seperti kabut kan pudar jika benderang datang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun