"Iya Din, ntar masuk angin lho," Kartinah ikut menahan.
Tetapi owok 20 tahun itu tetap menguatkan pendiriannya pulang menerjang hujan lebat. Katanya demi menyelamatkan kambing-kambingnya yang dibiarkan liar. Tetapi kalau situasi hujan kambingnya pulang. Biasanya kata dia, kalau tidak lekas dikandangin merengek tak henti-henti karena kedinginan dan kuatir kena flu.Â
Aah, apes bagi Samu Dinomo. Saking buru-burunya tali jemuran di ruang tamu Kartinah menyenggol pecinya. Dan, "Blasssskh....." peci lepas dan pisang goreng tiga biji terjatuh.
"Haaahhhh.........," mata yang lain melototi.
"Ooh jadi keringatanmu itu menahan panas menyembunyikan pisgor di kepala Din...?" olok Warsan.
"Hehehe...." Dinomo merunduk malu dan terus lari tak menghiraukan lagi pisgornya nasibnya gimana. Tapi teman-temannya tak mau mencaploknya. Malah takut memakannya karena dianggap telah mengandung misteri. Kenapa Samud begitu nekad dan berani pamer malu, demi memerlukan tiga biji pisang goreng. Buat siapa gerangan dan apa maksudnya?. Â Â
*****
Bekasi, 08/11/2020
#esawe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H