Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Pisang Goreng Jelang Senja

8 November 2020   14:07 Diperbarui: 8 November 2020   16:39 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya Din, ntar masuk angin lho," Kartinah ikut menahan.

Tetapi owok 20 tahun itu tetap menguatkan pendiriannya pulang menerjang hujan lebat. Katanya demi menyelamatkan kambing-kambingnya yang dibiarkan liar. Tetapi kalau situasi hujan kambingnya pulang. Biasanya kata dia, kalau tidak lekas dikandangin merengek tak henti-henti karena kedinginan dan kuatir kena flu. 

Aah, apes bagi Samu Dinomo. Saking buru-burunya tali jemuran di ruang tamu Kartinah menyenggol pecinya. Dan, "Blasssskh....." peci lepas dan pisang goreng tiga biji terjatuh.
"Haaahhhh.........," mata yang lain melototi.
"Ooh jadi keringatanmu itu menahan panas menyembunyikan pisgor di kepala Din...?" olok Warsan.
"Hehehe...." Dinomo merunduk malu dan terus lari tak menghiraukan lagi pisgornya nasibnya gimana. Tapi teman-temannya tak mau mencaploknya. Malah takut memakannya karena dianggap telah mengandung misteri. Kenapa Samud begitu nekad dan berani pamer malu, demi memerlukan tiga biji pisang goreng. Buat siapa gerangan dan apa maksudnya?.    
*****

Bekasi, 08/11/2020

#esawe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun