Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rendah Hati Tak Rendahkan Harga Diri

18 Oktober 2020   19:57 Diperbarui: 18 Oktober 2020   19:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambil kuas pemaaf pada keliru tak sengaja

Apalagi jalan yang dilalui tak berambu nyata

Tutup bopengmu dengan beddak putih merata

Biar senyum tetap mekar terbungkam air mata

Andai terang benderang ada larangan berhenti

Jiwa ini apakah meronta nekad maksa berlari

Mata air wejangan masih deras basahi ruhani

Rasanya sulit mendadak bengal terjang pekerti   

Lain kali bilang jelas pakai bahasa lumrah

Tak perlu lagi ancam akan usut penuh marah

Itu bukan bijak tapi arogansi wibawa murah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun