Â
Ketika dunia sudah dalam genggaman, surga keinginan terlampaui. Satu klik saja bisa menyajikan banyak pilihan dan keinginan termanjakan. Terlebih energi untuk menuruti segala keinginan itu longgar. Makin deras tak ada batas, sulitlah membendung kemauan ikuti selera. Apalagi power sama menggelegaknya. Dalam sakunya meluap-luap. Dosa kiranya jika tak menuruti keinginan untuk menuntaskan kemauan.
Meski akhirnya kemampuan penggunaan itu bicara, dan sebagian kecil saja teroperasikan dari berlapis aplikasi canggih tersaji di iphone. Sebagian besarnya tergeletak percuma tapi tak jadi pikiran dan bukan urgensi. Terpenting nafas lega hati bangga mampu turuti selera sesuai harga dan gengsi tertuntaskan.
Danyang-danyang di gerai aple iphone wajibnya melayani sepenuh hati para raja yang hadir untuk manjakan keinginannya. Apakah raja cukup dengan android, pelayan yang penuh dedikasi akan menyarankan iphone yang pas dengan kemewahan dan intuitif menjujung gengsi para raja di kancah sosialita.
Tentulah beda para pemburu fungsional, android menjadi surga yang mampu memanjakan seleranya pula. Apalagi dalam android adalah palugada. Gengsi bukan mengurangi fungsi. Sebaliknya fungsi mampu membungkam gengsi.
Sejatinya kecakapan itu fitur utama. Mampu mengoperasikan aplikasi yang ada, dunia bukan cuma digenggam tetapi menyatu menjadi jiwa. Dengan jaminan apa yang elu minta gua ada alias palugada, itulah gengsi luar biasa yang android miliki. Kasta harga boleh lebih rendah tetapi kemampuan yang dimau menjadi strata tinggi. Â Â
***** Â Â
Bekasi, 15/10/2020.
#esawe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H