Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Jerumuskan Esokmu di Mimpi Semu

14 Oktober 2020   12:27 Diperbarui: 14 Oktober 2020   12:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawula muda buka jendela pandang cuaca

Kan terpancing raih bintang asa bercahaya

Hindari lubang semut itu bukan tempat gula

Taklukan gelombang samudera pasti perkasa

Sebelum ke sana terus susuri ranting-ranting

Kuat kepakkan sayapmu pantang berbaring

Jangan lelah renda emas keping per keping 

Cipta cindera mata kemilau asa-mu bening

Lalu tawarkan mekar kuntum per kuntum

Makin semerbak wangi bermekar senyum

Berseri-serikan wajah bagai buah ranum

Niscaya dari togamu alunkan aroma harum

Jangan sampai rontok dinaik-turunnya suhu

Mampu lalui iklim pancaroba penuh rayu

Pegang teguh keyakinan ajaran ayah dan ibu

Jangan jerumuskan esokmu di mimpi semu

Rumah besar ini kokoh tentram dan asri

Bernafaskan religi pancasila jadi pondasi

Stop tergiur ideologi asing tak cocok di sini

Yang terbujuk sesal bagai di pisah bumi

Mirip masih jauh hari sudah pasarkan nama

Nempel ke siapa saja penting bisa jadi media

Gaduh menggebu-gebu masih prematur masa

Humanislah biar dipuja bengis pasti dilupa

****

Bekasi, 14/10/2020

#esawe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun