Kawula muda buka jendela pandang cuaca
Kan terpancing raih bintang asa bercahaya
Hindari lubang semut itu bukan tempat gula
Taklukan gelombang samudera pasti perkasa
Sebelum ke sana terus susuri ranting-ranting
Kuat kepakkan sayapmu pantang berbaring
Jangan lelah renda emas keping per kepingÂ
Cipta cindera mata kemilau asa-mu bening
Lalu tawarkan mekar kuntum per kuntum
Makin semerbak wangi bermekar senyum
Berseri-serikan wajah bagai buah ranum
Niscaya dari togamu alunkan aroma harum
Jangan sampai rontok dinaik-turunnya suhu
Mampu lalui iklim pancaroba penuh rayu
Pegang teguh keyakinan ajaran ayah dan ibu
Jangan jerumuskan esokmu di mimpi semu
Rumah besar ini kokoh tentram dan asri
Bernafaskan religi pancasila jadi pondasi
Stop tergiur ideologi asing tak cocok di sini
Yang terbujuk sesal bagai di pisah bumi
Mirip masih jauh hari sudah pasarkan nama
Nempel ke siapa saja penting bisa jadi media
Gaduh menggebu-gebu masih prematur masa
Humanislah biar dipuja bengis pasti dilupa
****
Bekasi, 14/10/2020
#esawe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H