Rinai gerimis pagi melahirkan pelangi
Di muka pintu hawa lembut merasuki
Syahdu mekar melati suguh wewangi
Mawarpun tak alpa merona penuh asri
Setelahnya mentari pancarkan wajah ceria
Tapi sekali-sekali senyumu debarkan sukma
Hingga tengah hari belum terpecah makna
Rasa ini bagai rebah di awan cirus bertapa Â
Damai berselempang sorban di atas sajadah
Berbalut tebal syukur tangan pun mengadah
Tak henti di kepundan hati lafalkan zikrullah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!