Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mungkinkah Omnibus Law Harmonis Hulu Hilir

7 Oktober 2020   05:21 Diperbarui: 7 Oktober 2020   05:25 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nusantara layaknya Mesopotamia yang gemah ripah

Urat nadi kehidupan mengalirkan hawa segar cerah

Tak di antara Eufrat Tigris tapi asia australia tampak megah

Jadi acuan banyak bangsa ingin menjelajah dan menjamah

Samudera peradaban massa begitu terbentang luas

Tempat berlayar arungi wawasan kebodohan terlepas

Egoisme rontok karena persamaan saling menggagas

Maka jadilah karya karya monumental yang tak bias

Jaga erat keseimbangan jangan sampai memudar

Cakrawala terang keduniawian kencang menjalar

Hentikan demam keserakahan membuat saling cakar

Agar kebersamaan ini jangan sampai lepas dari nalar

Kita harus terus kembangkan positif berpikir

Bukan karena Omnibus Law kita menjadi terkilir

Tapi jadikan hubungan buruh majikan semilir

Humanis tercipta bersama dalam harmonis hulu hilir

Tidak luluh bumi beradab ini digenggam pedebah

Meski memainkan perannya tidak membuat pecah

Tak ada adu domba lagi yang menjadikan kita rendah

Belajarlah masa panjang bangsa ini dipepas penjajah

Cukuplah pederitaan itu kita jadikan pelajaran

Terus menyadari senjata ampuh kita ini persatuan

Bukti dapat berangus penjajah bengis dan kelaliman

Jaga jangan sampai pusaka ampuh ini diremehkan

Mesopotamia di Asia Tenggara ini banyak diincar

Beragam siasat diramu tuk kita bisa menggelepar

Kalau toh masih banyak pemabuk yang hilang sadar

Semoga lekas siuman bahwa kita ini bangsa besar

*****

Harapan Indah, 07/10/2020

##Slamet Arsa Wijaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun