Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Omnibus Law Siap Mengudara, Buruh Dapat Apa?

6 Oktober 2020   21:17 Diperbarui: 6 Oktober 2020   21:23 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langitmu makin mendung tebal ya kaum buruh?

Sehingga kau berusaha untuk singkirkan kelabu itu

Agar kembali ada jalan terang dan hidupmu tenang

Palu sudah diketuk omnibus law siap mengudara

  

Langit kita tetap benderang dan kau yang bikin itu    

Bukan dikorbankan tapi dipaksa untuk jadi pahlawan

Agar dunia tetap kokoh dari ambruknya minat usaha

Mereka merinding katanya hak-hakmu terlalu banyak

Tapi konstruksi payung naungan yang dibuat 2003

 Banyak celah dan bolong-bolong karena konspirasi

Wakil rakyat dan pemerintah telah di bookingnya

Bahas RUU ketika itu tak transparan sekarang

Hasilnya pengusaha menang dengan ampuh melobi  

Buruh rugi besar salah satu yang terkenal outsourcing

Pengusaha kompak tiap perusahaan lakukan kontrak

Sekarang mereka minta lebih supaya tanpa pesangon

Sahabat, pesangon tetap ada hanya dikurangi

Prosesnya kini transparan semua ada argumentasi

Konstruktif cari jalan tengah agar berjalan ekonomi

Semoga buruh kian cerdas tidak mau dikipas-kipasi

Stop powernya digunakan untuk tekan para pihak

Hasilnya tetap jadi injakan tuk naikin posisi tawar

Elitnya buruh dijatah kursi buruhnya dapat ngenas

Politisinya goreng-goreng partainya naik posisi

Lagu lama buruh selalu ditunggangi simpatik palsu

Buruhnya tetap saja menderita jika terkena masalah

Emang wakilnya di senayan berjibaku bantu konkret?

Emang politisi rela berkorban dan elit buruh all aout?

*****

Bekasi, 06/1020

##Slamet Arsa Wijaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun