Sering bergelegar langitku tanpa gerimis
Dengan kilat membakar awan-awan tipis
Guruh meletup membahana bikin miris
Gunturnya buyarkan senyuman manis
Di atas persada ini banyak sinar saling pijar
Berkilau kilauan cahaya saling memancar
Seolah beribu keruwetan lenyap terbakar
Yang terasa gaduh bagai hutang tak dibayar
Â
Baiknya sabar kita di bawah langit sama
Di cakrawala beragam hawa telah dirasa
Boleh bumi dipijak berdamping samuderaÂ
Tapi banyak masalah tak bisa diatasi seketika
Sadarlah ini dunia nyata bukan negeri aladin
Yang ruwet kan sirna cukup diolah di batin
Di negeri pelangi masih berteman si miskin
Jadi beban berat yang digendong bukan angin
Silahkan ambil hati boleh rogoh rempela
Asalkan berhias damai pasti disambut cita
Berlakulah bagai samudera di pintu muara
Seperti apa air sungai tanpa gejolak diterima
Cermin besar terbentang kita ada hidup payau
Berdampingan damai tawar asin tanpa galau
Dalam dendang irama kian selaras tiada parau
Itulah ragam nusantara tetap indah menghijau Â
****
Bekasi Raya, 15/09/20
##Slamet Arsa Wijaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H