Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangis dan Senyum Manis September

28 September 2020   16:49 Diperbarui: 28 September 2020   17:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wallpapersafari.com

Hawa pancaroba kadang sejuk kadang hangat

Temperatur suhu meninggi luncurlah keringat

Aku pun menikmati eforia berjingkat jikngkat

Bangkitkan akumulasi akan tercapainya hasrat  

Banyak anak tangga kompetisi ke singgasana

Yang tegap gagah makin mengkilap berwibawa

Usung prestasi cakap tingkat langit dan cendikia

Ada pula yang menghiba dengan batikkan aniaya

Meski masih lama hajatan akbar akan digelar

Sang pengantin kemarin masih asyik di kamar  

Mertua sudah didesak desak lagi oleh pelamar

Rindu molek gadis bagai kembang yang mekar

Tapi para pelamar krediblitasnya meragukkan

Jujur kalah gagah yang mertua pilih dan impikan

Bukan harus muda terpenting jujur dan militan

Mampu atasi kemelut keluarga dengan cekatan

Satu calon pelamar birahinya agak kelewat tinggi

Demi cukup modal sosial berbagai cara dicari cari

Pakai menangis mengaku dibedakan dan dizolimi

Tapi kini senyum ajakan nonton bareng dituruti

*****

Bekasi, 28/09/20.

##Slamet Arsa Wijaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun