Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagi Petani Kopi di Masa Pandemi yang Terasa Pahitnya, Mereka pun Meminta Gula agar Kembali Manis

24 September 2020   09:40 Diperbarui: 24 September 2020   09:48 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak seperti selama ini petani kopi sebagian besar berasal dari hutan. "Kopi Lampung sebagian besar terdapat di hutan jadi belum sepenuhnya tersentuh teknologi. Tapi kedepan produknya akan ditingkatkan 0.7 ton menjadi 4 ton per hektar di kawasan lahan rakyat dengan menerapkan teknologi terkini,",katanya..

Sementara itu Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengatakan produksi kopi Arabica Gayo di Aceh hingga kini masih yang terbesar di Asia Tenggara. Kopi Gayo telah diekspor ke 26 negara di dunia, dengan volume 9.095 juta kilogram. Menurut Nova, kopi Arabica Gayo berkualitas sangat baik dan bersertifikat. Puncak masa panen pada akhir September 2020 dengan produksi hingga 70%.

Namun akibat pandemi ini kata Nova ekspor kopi dan rempah-rempah dari Aceh mengalami penurunan signifikan. Kopi dan rempah sangat sedikit terserap pasar, sisanya menumpuk di gudang. Untuk itu Nova berharap pemerintah pusat dapat mengintervensi agar biaya ekspor bisa terjangkau. "Juga menyediakan gudang dan membuka peluang pasar baru bagi para petani kopi di Aceh," ujarnya. (saw).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun