Menatap merapi di kejauhan pagi hariÂ
Jadi semaian ladang mimpi sejak diniÂ
Seolah tumbuhkan pusparani inspirasi
Lalu sirna dilumat dinamika mata kakiÂ
Bagai hijaunya sawah segarkan jiwa
Nurani cerah tatap kemuning jingga
Buncah ceria rasakan alunan surga
Tapi musnah asa oleh ingkar memuja
Sawah sawah sudah dikerumini belalang
Yang dijaga pemunafik dan pecundang
Apa pun kau panen, bisa bersenang senang
Bumi digauli, kencani pula paham seberang
Asih nuranimu layu lalu bungakan maki-maki
Lupa dikandung bunda saat otakmu tercuci
Hargai pejuang yang tahtakan pertiwi beseri
Balas air susunya jangan cinta bunda kau tubaii
*****
Bekasi, 150820.
##Slamet Arsa Wijaya