Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerinduan Tanpa Cinta

13 September 2020   09:57 Diperbarui: 13 September 2020   10:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagai ditumbuhkan layaknya jamur

Mengaku jiwa di kemarau sudah uzur

Kering mata air tetapi terus berkumur

Faktanya air melimpah di tiap sumur

Yang meraib terus bagikan indah ilusi

Dengan deras hujankan mimpi mimpi

Hamba hamba merindu setengah mati

Penantiannya bagai tak pernah bertepi

Bila menunduk dan renungi perilaku

Nurani telaah ada durja di balik pintu 

Nada indah dendang ria berirama pilu

Kerinduan tanpa cinta serasa syahdu

Selingkuh bersama ingkari setia pertiwi

Mendamba kedamaian di langit surgawi

Indah permadani yang diinjak diingkari

Belukar, cadas tampak intan diimpi impi 

*****

Bekasi, 030920.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun