Mohon tunggu...
Slamet Enjing
Slamet Enjing Mohon Tunggu... karyawan swasta -

baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutulis Kesedihanku

21 Oktober 2014   03:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:19 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendiri kutuliskan lembar demi lembar kesedihanku

Hari yang berlalu,senja tak berpihak di tepian waktu

Aku telah jauh

Aku terlampau sering mengeluh

Cerita akan terus berputar meski aku terkapar

Akan selalu terulang sampai angan ini jauh terlempar

Aku terjatuh

Tiada ranting untukku berteduh

Hingga sampai pada titik

Rindu ini hanya menjadi titik-titik

Selamanya takkan pernah terjawab

Selamanya takkan terungkap

Aku terluka dengan anganku sendiri

Tersesat dijejak kakiku berdiri

Terkapar tanpa arti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun