Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden untuk Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) akan menjalani sesi debat perdana pada 17 Januari 2019 (Malam ini.Red). Jika tidak ada halangan, debat akan dimulai pukul 19.00 WIB. Sampai di sini tidak ada yang janggal dengan agenda yang akan dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tersebut.
Hanya saja ada beberapa kejanggalan yang perlu dijadikan bahan koreksi  oleh penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu khususnya dalam memutuskan waktu pelaksanaan debat selanjutnya meskipun sudah diputuskan sebelumnya. Pengambilan waktu debat yang mengambil malam Jumat, mestinya layak dievaluasi mengingat waktu tersebut bagi sebagian besar kalangan Muslimin sebagai waktu yang sakral.Â
Sebagian besar umat Muslim khususnya yang berasal dari kalangan Nadhliyin biasanya memanfaatkan Malam Jumat untuk membaca Surah Yasin (Yasinan.red) bersama-sama. Yasinan biasanya dilaksanakan bergantian dari rumah ke rumah sesama anggota atau terkadang pula dilaksanakan di Masjid-Masjid atau Surau-surau di perkampungan.
Dalam NU sendiri, membaca Surah Yasin di malam Jumat menjadi anjuran, karena sesuai dengan Hadis Nabi Muhammad SAW dari Abu Daud dari Al Habr  sebagai berikut.
"Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya. (HR Abu Daud dari al-Habr)" Dikutip dari nu.or.id
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mestinya mampu menganalisa sedini mungkin hal tersebut mengingat warga Nahdliyin di Indonesia jumlahnya lebih dari 10 juta orang (Versi Gus Mus dalam beberapa kesempatan). Memahami visi misi masing-masing Capres juga sejatinya menjadi bagian penting bagi warga Nahdliyin sebelum memutuskan siapa yang akan mereka pilih pada Pemilihan Umum 17 April mendatang.
Terlebih, akhir-akhir ini kelompok Yasinan juga sudah banyak mengalami kemunduran, di tengah santernya anggapan Yasinan dan amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh warga Nahdliyin sebagai Bid'ah (ibadah yang dibuat-buat.Red). Padahal Yasinan sendiri bagi umat Muslim menjadi amalan yang penting. Berikut beberapa keutamaan Yasinan bagi umat Muslim :
Selain agenda utama membaca Surah Yasin dan biasanya disertai dengan Tahlin, umat Islam yang tergabung dalam kelompok Yasinan biasanya membahas banyak hal. Mulai dari rencana pembangunan Masjid, gotong royong membangun jalan, dan diskusi-diskusi lain yang bersifat dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelompok.
Kebiasaan seperti ini meskipun hanya dilakukan seminggu sekali, ternyata mampu mengeratkan komuniasi antara anggota kelompok Yasinan yang satu dengan yang lainnya. Karena di hari-hari biasa, mustahil mereka bisa berkomuniasi secara intens, karena biasanya mereka disibukkan dengan pekerjaan rutin sehari-hari.
2. Sarana Belajar Anak-anak
Selain mempererat silaturahmi, bagi anak-anak Yasinan juga bisa menjadi sarana belajar mengaji dan memahami isi Al Quran secara langsung. Dengan terlibat dalam Yasinan, anak-anak biasanya lebih mudah menghafal Al Quran, khususnya Surah Yasin yang diyakini memiliki banyak keistimewaan di dalamnya.
Yasinan juga mampu mengurangi waktu bermain anak di malam hari, digantikan dengan kegiatan pengajian rutin yang tentu saja memberikan dampak sangat positif bagi perkembangan spirituan anak-anak. Terlebih, saat ini anak-anak lebih akrab dengan permainan layaknya Mobile Legend yang biasanya menyita waktu hingga berjam-jam lamanya.
3. Tempat menggali ilmu
Yasinan malam Jumat biasanya juga menjadi forum kajian dan memperdalam keilmuan bagi anggota kelompok Yasinan itu sendiri. Ini karena biasanya di sela-sela acara Yasinan, ada Ustazd yang khusus memberikan pemaparan (Kajian.Red) tentang surah Yasin itu sendiri. Terlebih, memperdalam keilmuan menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Namun demikian, bukan berarti KPU harus mengundur pelaksanaan debat yang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Hanya saja, mungkin akan ada banyak kaum Muslimin khususnya Nahdliyin yang tidak bisa menyimak secara langsung jalannya debat. Atau jika mereka ingin mengikuti jalannya debat maka harus meninggalkan aktifitas rutin malam Jumatnya tersebut.
Jika menyasar seluruh pemirsa, sejatinya KPU bisa mengundurkan di waktu yang tepat. Bisa saja ketika malam minggu atau di hari Sabtu malam. Terlebih, waktu tersebut juga merupakan waktu libur akhir pekan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Mereka bisa dengan leluasa meluangkan waktu untuk mengikuti jalannya debat dengan saksama. Ini mengingat begitu urgennya pelaksanaan debat Pilpres.
Selain itu, KPU secara terstruktur juga bisa menjadikan Debat ini sebagai pendidikan politik bagi pemilih Pemula bila diputuskan pada waktu yang tepat. Â (*)
 Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H