Mohon tunggu...
Slamet Bowo Sbs
Slamet Bowo Sbs Mohon Tunggu... Jurnalis - Sarana Berbagi

Bukan siapa-siapa namun bertekad memberikan yang terbaik untuk sesama, pernah 7 tahun menjadi "pekerja" media . Saya bisa dihubungi di wa/call 085245208831, email : slametbowo83@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget

True Story: Hoaks Renggut Dua Nyawa

15 Januari 2019   11:35 Diperbarui: 17 Januari 2019   13:30 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian sobat pembaca tentu berfikiran, pasti ada sebab lain yang menjadi pemicu kejadian pembunuhan tersebut. Tapi kita tentu tidak boleh berasumsi, karena memang menurut pengakuan masyarakat di wilayah tersebut pembunuhan yang terjadi murni karena isu yg menyebar melalui pesan singkat secara massal.

Belum selesai dengan kejadian pertama, bahkan masih terasa pegal badan saya karna jauhnya perjalanan yang harus ditempuh. Kami kembali dikejutkan dengan kejadian kedua yang terjadi hanya sekitar satu jam perjalanan dari Kota Sanggau, bahkan masih satu kecamatan dengan Kota Sanggau.

Beruntungnya, korban kejadian kedua tak sampai meninggal dunia hanya mengalami luka bakar karna siraman air keras di sekujur tubuh. Penyebabnya ternyata sama, pesan singkat tentang penculikan anak yang konon dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Yang lebih unik, korban kejadian pertama dan kedua adalah orang yang sering keluar masuk di wilayah tersebut alias mestinya bukan orang baru.

Terlepas dari persoalan kriminal lain yang mendasari dua kejadian tersebut, menyebar BM secara sembarangan tanpa dicari kebenaran informasi tersebut adalah hal perilaku yang kurang bijak. Dampaknya pun jelas, karena jelas tidak semua orang atau sekelompok orang memiliki pemahaman yang atas sebuah persoalan, bahkan yang sepele sekalipun.

Sebagian sobat tentu ragu dengan true story yang saya ceritakan di bagian atas begitupun saya jika diposisi sobat. Tapi saya mengalami langsung, bahkan turut bersama rombongan pasukan brimob kala mendatangi lokasi kejadian yang membuat saya bisa memastikan kejadian ini memang benar adanya.

Untuk itu, menyebar BM berisi kehilangan motor tak jelas, tabrak lari bodong, kecalakaan bus dengan puluhan orang meninggal, pencurian di masjid dan seterusnya yang jelas salah adalah perilaku zolim. Lebih baik, cari kebenaran informasi tersebut, baru laporkan ke pihak berwajib jika memang ada, dan luruskan jika kita merasa lebih tahu.

Karena pasti, niat baik menyebarkan informasi yang kita lakukan tak kan bisa diterima baik pula oleh orang yang menerimannya. Karena kita dari latar belakang sosial berbeda, pendidikan berbeda, strata ekonomi berbeda hingga RAS berbeda pula. Hal yang lazim bagi satu orang bisa dianggap luar biasa bagi orang lain. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun