Mohon tunggu...
Slamet Bowo Sbs
Slamet Bowo Sbs Mohon Tunggu... Jurnalis - Sarana Berbagi

Bukan siapa-siapa namun bertekad memberikan yang terbaik untuk sesama, pernah 7 tahun menjadi "pekerja" media . Saya bisa dihubungi di wa/call 085245208831, email : slametbowo83@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Cak Mul, Pengayuh Becak Menuju Senayan

14 Januari 2019   13:37 Diperbarui: 14 Januari 2019   14:03 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulyadi P Tamsir (Foto : Dokumen Mulyadi)

Di dunia Politik Nasional, belum banyak yang mengenal sosok yang satu ini. Nama lengkapnya Mulyadi P Tamsir, kelahiran 38 tahun silam persis hari ini ketika artikel ini saya ketik. Dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga sederhana berlatar belakang petani, Mulyadi lahir dari ibu bernama Katimah dan Ayah Ponijan.

Keluarga Mulyadi kecil merupakan keluarga transmigrasi, persisnya di Desa Semajau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat kedua orangtuanya berasal dari Kabupaten Jember Jawa Timur, 34 tahun sudah keluarga ini memilih berdomisili di Kabupaten Sintang. Mulyadi kecil bersama satu orang kakak dan adik ditempa dengan pendidikan yang keras. Pendidikan formal menjadi pegangan utama keluarnya ketika membesarkan anak-anaknya.

"Cita-cita saya hanya satu, anak-anak memiliki pendidikan yang cukup. Supaya nanti kalau sudah besar jadi orang yang berguna untuk bangsa dan negara. Tidak seperti saya yang tidak tamat SD," ujar Ponijan, sang ayah dalam satu kesempatan.

Tekat mendidik anak-anak memiliki wawasan luas bagi Ponijan tak main-main, ia pun tak pernah memberikan toleransi sedikitpun kepada anak-anaknya untuk tidak serius dalam belajar. Keterbatasan dialami Mulyadi P Tamsir pula yang membuatnya harus "Numpang" sekolah kepada orang lain agar dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas, ini ia alami sejak baru tamat SD di SD Negeri 24 Serangas ia merantau sekitar 100 kilometer ke Desa Emparu Baru untuk meneruskan pendidikan di SMp Negeri 9 Sintang di Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.

Setamat SMP ia masih terus sekolah dengan cara menumpang di rumah orang ketika memasuki SMK Budi Luhur Sintang sebelum akhirnya kedua orangtua memutuskan untuk menyusul ke Kota Sintang agar kembali bergabung bersama anak-anaknya yang lain. Nama Mulyadi P Tamsir baru mulai dikenal masyarakat luas ketika ia menjadi Sekretaris Jenderal PB HMI periode 2013-2015. Sebelum akhirnya diamanahkan Kongres PB HMI di Riau sebagai Ketua Umum PB HMI Periode 2015-2017. 

KETUA UMUM PB HMI PERIODE 2015-2017 (Foto : dokumen Mulyadi P Tamsir)
KETUA UMUM PB HMI PERIODE 2015-2017 (Foto : dokumen Mulyadi P Tamsir)
Hingga jenjang ini, tak ada satupun orang yang menyangka, Mulyadi sewaktu menamatkan pendidikan S1 di Universitas Kapuas (Unka) Sintang sembari menjadi penarik becak akhirnya duduk menjadi orang nomor wahid di organisasi mahasiswa tertua di Indonesia Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Saat menduduki jabatan di organisasi yang identik dengan hijau hitam ini pula lah, Mulyadi P Tamsir menamatkan pendidikan S2 bidang ekonomi di Universitas Trisaksi Jakarta. 

Di lingkungan organisasi bentukan Lafran Pane sendiri, Mulyadi sejatinya bukan orang baru, sejak awal tahun 2000-an ia memang sudah menjadi kader HMI Cabang Sintang, persisnya di Komisariat Fisip Unka Sintang. Organisasi ini pula yang membesarkan namanya hingga kini menjadi Ketua Badan Saksi DPP Partai Hanura pimpinan Osman Sapta Oedang (OSO).

Ternyata keberhasilan Mulyadi yang kini menapaki kancah politik nasional mengundang kagum banyak pihak, H Sukiman satu di antaranya. Dalam satu kesempatan anggota DPR RI Fraksi PAN tersebut menyebut Mulyadi P Tamsir adalah aset daerah yang harus terus bergerak agar mampu memberikan kontribusi untuk daerah.

"Tak hanya Mulyadi yang pernah mengalami masa sulit, saya juga pernah. Namun itu semua catatan masa lalu, saat ini Mulyadi sudah menjadi aset daerah bahkan aset nasional yang harus terus mengembangkan diri. Agar ke depan mampu memberikan kontribusi lebih banyak lagi untuk kemajuan bangsa dan negara," ujarnya.

Di kancah politik nasional, saat ini Mulyadi P Tamsir menjadi satu dari ribuan calon anggota legislatif (Caleg) untuk DPR RI. Ia maju bersama Partai Hanura untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 1. Yang meliputi Kota Sidoarjo dan Kota Surabaya. Jika niatnya tersebut terwujud, maka Mulyadi P Tamsir akan menjadi "Penarik Becak" Pertama yang berhasil masuk ke Senayan.

Maju Terus Cak Mul !!!!

YAKIN USAHA SAMPAI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun